Latihan Kesiapsiagaan Bencana Megathrust di Mentawai: Langkah Kritis Hadapi Potensi Gempa Besar

: Direktur Operasi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Brigadir Jenderal TNI (Marinir) Edy Prakoso, saat memberikan sambutan pada Pembukaan Latihan Kesiapsiagaan SAR Tanggap Darurat Bencana Gempa Megathrust Tahun 2024 yang digelar diHomestay Pantai Mapaddegat, Kamis (10/10/2024).


Oleh MC KAB KEPULAUAN MENTAWAI, Senin, 14 Oktober 2024 | 15:30 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 14


Tuapejat, InfoPublik – Mengingat potensi gempa megathrust yang mengancam kawasan Sumatera Barat, Kantor Pencarian dan Pertolongan Mentawai menggelar Latihan Kesiapsiagaan SAR Tanggap Darurat Bencana Gempa Megathrust. Latihan ini dibuka oleh Direktur Operasi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, Brigadir Jenderal TNI (Marinir) Edy Prakoso, pada Kamis (10/10/2024) di Pantai Mapaddegat.
 
Pelatihan ini bertujuan meningkatkan koordinasi dan kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan terjadinya gempa dan tsunami di kawasan yang rawan bencana tersebut.
 
Sebanyak 103 peserta yang terdiri dari berbagai elemen, termasuk 22 personel Basarnas dan 81 peserta dari Potensi SAR, seperti TNI/Polri, BPBD, Dinas Sosial, Damkar, RSUD Mentawai, serta warga desa setempat, mengikuti latihan selama dua hari. 
 
Brigjen Edy Prakoso mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan ini, mengacu pada gempa dan tsunami besar yang pernah melanda Kepulauan Mentawai pada 2010. “Masyarakat Mentawai sudah lebih memahami potensi bencana alam ini, namun kesiapsiagaan harus terus diperkuat. Latihan ini tidak hanya penting sebagai langkah antisipasi, tetapi juga untuk memastikan edukasi kepada masyarakat terkait tindakan yang harus diambil ketika bencana terjadi,” ujar Edy.
 
Menurut Edy, latihan ini juga menjadi kesempatan untuk mengevaluasi sarana dan prasarana yang tersedia untuk menghadapi bencana megathrust, sekaligus memperkuat koordinasi antara berbagai pihak yang bertanggung jawab, termasuk Basarnas, TNI/Polri, dan pemerintah daerah.
 
Pemerintah daerah Mentawai melalui Asisten II, Lahmudin, menyampaikan apresiasinya terhadap latihan yang diinisiasi Basarnas ini. “Kami berterima kasih kepada Basarnas yang telah membantu pemerintah dalam memberikan penyuluhan kepada masyarakat. Penanganan potensi bencana megathrust ini membutuhkan sinergi lintas instansi, karena kita tidak bisa bekerja sendiri. Kami juga sedang mempersiapkan infrastruktur dan jalur evakuasi untuk mengantisipasi dampak bencana ini,” ungkap Lahmudin.
 
Kesiapsiagaan bencana ini menjadi hal krusial mengingat Mentawai merupakan salah satu wilayah yang paling rentan terhadap gempa besar di Indonesia. Pembangunan jalur evakuasi, peningkatan edukasi masyarakat, serta kesiapan tim SAR dan infrastruktur pendukung menjadi kunci untuk mengurangi potensi dampak bencana.
 
Latihan ini bukan hanya ajang simulasi, tetapi upaya nyata untuk memastikan semua pihak siap menghadapi skenario terburuk. Keterlibatan masyarakat dalam latihan juga menjadi sorotan penting. Edukasi mengenai prosedur evakuasi, pengetahuan tentang tanda-tanda tsunami, dan kesiapan mental masyarakat sangat menentukan dalam upaya menyelamatkan nyawa.
 
Diharapkan, dengan adanya latihan ini, koordinasi lintas sektor semakin baik, sehingga ketika bencana megathrust benar-benar terjadi, Mentawai siap dengan langkah-langkah mitigasi yang efektif. Kegiatan semacam ini perlu dilakukan secara berkala untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan di wilayah yang rawan bencana. (Hms)
 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Kamis, 17 Oktober 2024 | 17:43 WIB
Bakamla RI Laksanakan Pengawasan di SPKKL Karangasem Bali
  • Oleh MC PROV RIAU
  • Selasa, 15 Oktober 2024 | 17:32 WIB
BPBD Riau Imbau Warga Bantaran Sungai Waspada Jelang Musim Hujan
  • Oleh MC KAB MUSI BANYUASIN
  • Selasa, 15 Oktober 2024 | 10:08 WIB
Sigap Terima Laporan, BPBD Muba Bersama Warga Temukan Korban Tenggelam
  • Oleh MC KOTA TIDORE
  • Senin, 7 Oktober 2024 | 10:06 WIB
Hujan Deras di Kao Barat Halmahera Utara, Lima Desa Terendam Banjir