Masyarakat Diminta Waspadai Calo Penerimaan PPPK, Seleksi Dipastikan Tidak Dipungut Biaya

: Waspadai Penipuan Penerimaan PPPK


Oleh MC KAB DEMAK, Rabu, 9 Oktober 2024 | 12:41 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 210


Demak, InfoPublik – Masyarakat diminta waspada terhadap banyaknya modus penipuan yang menawarkan sebagai perantara atau calo untuk meloloskan penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yakni  tenaga fungsional guru, tenaga fungsional kesehatan dan tenaga fungsional teknis di lingkungan Pemerintah Kabupaten Demak Tahun untuk 2024.

Penipuan tersebut biasanya menawarkan jasa sebagai perantara yang mengatasnamakan kaki tangan pejabat atau orang dalam yang mampu meloloskan para peserta tes PPPK.

Peringatan tersebut disampaikan Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Demak Herminingsih saat dihubungi melalui Whatsapp, Rabu (9/10/2024).

”Dengan adanya seleksi PPPK yang khusus diikuti tenaga honorer ini, kami informasikan kepada seluruh non-ASN (Aparatur Sipil Negara) yang memenuhi kriteria untuk tidak percaya kepada calo atau pihak-pihak yang mengaku bisa memperjuangkan kelulusan,” kata Hermin.

Ia menegaskan, semua proses seleksi PPPK di lingkungan Pemerintah Kabupaten Demak dilakukan secara transparan dan tidak dipungut biaya.”Katakan tidak pada oknum yang menjanjikan kelulusan dengan imbalan, karena seleksi PPPK Demak gratis tidak dipungut biaya apapun,”jelasnya.

Ia mengimbau agar masyarakat melapor kepada pihak yang berwajib jika ada oknum yang menjanjikan menjadi PPPK dengan meminta sejumlah uang. “Karena dipastikan hal tersebut adalah penipuan,” pungkas Kepala BKPP Demak, Hermin. (kominfo/ist-rd)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB DEMAK
  • Jumat, 1 November 2024 | 15:35 WIB
Kurangi Kasus Stunting, Pemkab Demak Galakkan Program Gemarikan
  • Oleh MC KAB DEMAK
  • Kamis, 31 Oktober 2024 | 22:11 WIB
BKPP Demak Umumkan 2.074 Pelamar Lolos Seleksi Administrasi PPPK
  • Oleh MC KAB DEMAK
  • Selasa, 22 Oktober 2024 | 23:10 WIB
Wujudkan Generasi Emas 2045, Santri Harus Mampu Hadapi Tantangan Zaman