Dinas Perkebunan Jawa Timur Pamerkan Komoditas Produk Unggulan di Jatim Fest 2024

: Ketua Tim Pengembangan Usaha dan Pemasaran Disbun Jatim, Basuki Rahmat (tengah) saat foto bersama pengunjung stan Disbun Jatim, di Jatim Fest 2024, Grand City Exhibition Hall, Surabaya. Foto : Vivin


Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Senin, 7 Oktober 2024 | 10:22 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 84


Surabaya, InfoPublik - Sukses dengan berbagai macam potensi kekayaan alam dari komoditas perkebunan, membuat Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur (Disbun Jatim) menunjukkan hasil produk unggulan seperti tebu, tembakau, kopi dan kakao, pada stannya di gelaran Jatim Fest 2024 yang digelar Pemprov Jatim 2024 selama lima hari dari Rabu hingga Minggu (2-6/10/2024) di Grand City Exhibition Hall, Surabaya. 

Berkolaborasi dengan UMKM binaan, pada stan Disbun Jatim ini tidak hanya memamerkan produk hasil olahan untuk dijual, tetapi juga menawarkan kesempatan bagi para pengunjung untuk mencicipi langsung produk tersebut. 

Saat dikonfirmasi, Minggu (6/10/2024), Ketua Tim Pengembangan Usaha dan Pemasaran Disbun Jatim, Basuki Rahmat menjelaskan, melalui stan Disbun Jatim Ia ingin mengajak beberapa pelaku usaha sebagai upaya untuk mendukung promosi produk lokal dan memperluas akses pasar.

"Empat komoditas tersebut memang merupakan komoditas unggulan di sektor perkebunan, dan mumpung ada kesempatan ini kita gunakan untuk promosikan pelaku usaha sekaligus produk hasil olahan mereka," jelas Basuki.

Lebih lanjut, untuk komoditas tebu, Basuki mengungkapkan, Provinsi Jawa Timur saat ini berada pada posisi peringkat pertama sebagai penghasil tebu di tingkat nasional.

"Untuk saat ini yang kita bawakan adalah gula merah tapi dari tebu, namanya itu gula tebu merah, asalnya dari Kediri, ini bagus manfaatnya dan aman dikonsumsi penderita diabetes," ungkapnya.

Untuk komoditas tembakau, Basuki mengatakan, Provinsi Jawa Timur juga menduduki peringkat ke-1 sebagai daerah produsen tembakau. "Kalau tembakau ini kami bawa dari beberapa daerah seperti Magetan, Bondowoso dan Jember, nah untuk yang dari Jember ini ada Tembakau NAOS, ini bisa jadi cerutu, kalau tembakau yang lain tidak bisa," ujar Basuki.

Terkait komoditas kopi, Basuki pun menjelaskan, Provinsi Jawa Timur berada pada posisi lima besar sebagai daerah produsen kopi terbesar di tingkat Nasional.

"Kopi kita bawa dari Jombang, Bondowoso, dan Madiun, karena kita memang memiliki banyak pelaku usaha maupun petani kopi," jelas Basuki.

Sebelum diikutkan pameran Jatim Fest, Basuki pun menuturkan, komoditas kopi dan cokelat, Disbun Jatim telah melakukan pelatihan kepada para pelaku usaha di Pusat Penelitan Kopi dan Kakao (Puslit Koka) Jember terkait pengolahan dan pemasaran produk.

"Jadi memang ada rangkaiannya sebelum kita aplikasikan disini, kita lihat dari hulu ke hilirnya, jika hilirnya sudah bagus maka akan kita ikutkan pameran," tutur Basuki.

Komoditad Kakao, Basuki menyebutkan, saat ini Jawa Timur berada pada posisi 10 besar produsen kakao di tingkat nasional.

"Kalau cokelat yang kita bawa ini dari Mojokerto, dan produksi ini bahkan sudah pernah ekspor, tetapi ini bukan berdiri sendiri tapi gabungan kerjasama antara Disbun Jatin dengan berbagai pelaku usaha," sebut Basuki.

Keseluruhan komoditas unggulan tersebut, dipaparkan Basuki, bahwa selama Pameran Jatim Fest 2024 berlangsung, kopi dan cokelat merupakan komoditas yang paling diminati oleh pengunjung.

“Kopi dan cokelat banyak diminati oleh pengunjung, terutama generasi muda yang lebih menyukai cokelat, sementara kopi lebih disukai oleh kalangan yang lebih tua,” papar Basuki.

"Tembakau ini karena susah untuk nyoba rokoknya, karena untuk tempat pamerannya sendiri kan indoor jadi pengunjung tidak boleh merokok," imbuh Basuki. 

Basuki mengatakanuntuk produk kopi, yang menjadi perhatian pengunjung adalah Kopi 'wine', yang diproduksi melalui proses fermentasi selama lebih dari satu bulan. Meskipun diberi nama kopi wine, produk ini tidak mengandung alkohol, melainkan fermentasi biji kopi merah yang belum dikupas. 

"Ya, produk ini memang lumayan menarik perhatian harganya sendiri 300 ribu rupiah per botol dengan isian 450-500 ml, karena memang proses pembuatannya unik dan memakan waktu," ucapnya.

Dengan adanya stan Disbun Jatim di Jatim Fest 2024 ini, Basuki pun berpesan dan mengajak masyarakat supaya juga mendukung berbagai produk lokal yang sudah beredar di pasaran. “Yang masih sempat datang silahkan datang untuk melihat berbagai produk unggulan yang bisa menjadi referensi, dan terus dukung produk lokal yang tidak kalah saing dari produk-produk luar negeri," pungkas Basuki. (MC Jatim/ida-vin)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Senin, 7 Oktober 2024 | 10:15 WIB
Pj Gubernur Jawa Timur Hadiri Pembukaan Peparnas XVII 2024 di Solo
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Senin, 7 Oktober 2024 | 09:20 WIB
Pemkot Surabaya Komitmen Dukung Pengusaha Muda Kembangkan Ide
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 4 Oktober 2024 | 05:11 WIB
Gunakan Teknologi AI, Surabaya Jadi Kota Pertama Indonesia Raih SAKIP 'AA'
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 4 Oktober 2024 | 13:33 WIB
Para Angkat Berat Asah Teknik di Hari Kedua, Latihan Fokus Ketepatan Form
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 4 Oktober 2024 | 13:32 WIB
Perenang Difabel Jatim Gaspol Latihan Perdana Jelang Peparnas 2024
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Kamis, 3 Oktober 2024 | 17:13 WIB
Kontingen Judo Disabilitas Netra Jatim Lakukan Klarifikasi di Peparnas Solo
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Kamis, 3 Oktober 2024 | 17:17 WIB
Kuis Kahoot Ramaikan Stan Kominfo Jawa Timur di Jatim Fest 2024