- Oleh MC PROV GORONTALO
- Sabtu, 21 Desember 2024 | 21:54 WIB
: Franco B. Dengoh saat memberikan materi di Sekolah Jurnalisme Warga dengan tema "Melihat Masa Depan Lingkungan di Gorontalo" yang dilaksanakan oleh Perkumpulan Biodiversitas Gorontalo (Biota). (Foto: Humas)
Oleh MC PROV GORONTALO, Minggu, 6 Oktober 2024 | 13:29 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 242
Kota Gorontalo, InfoPublik – Perkumpulan Biodiversitas Gorontalo (Biota) menggelar Sekolah Jurnalisme Warga dengan tema "Melihat Masa Depan Lingkungan di Gorontalo," Sabtu (5/10/2024).
Ketua Biota, Debby H. Mano, menjelaskan bahwa kegiatan ini menghadirkan dua narasumber yang berkompeten. Pembicara yang pertama adalah Musyawir S. Dunggu, pegiat literasi Gorontalo yang selama ini menggerakkan rumah baca bersama Yayasan Sahabat Pulau Indonesia sejak tahun 2019. Saat ini Musyawir fokus menjalankan roda kegiatan literasi di Perpustakaan Rumah Teras Baca yang berdomisili di RT 002/RW 003, Kelurahan Dembe II, Kota Utara, sejak tahun 2018.
Pembicara kedua adalah Franco B. Dengoh, Sekretaris Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Gorontalo yang mengajak para peserta untuk memperhatikan lingkungan sekitar sebagai bahan peliputan warga.
“Kegiatan kami mendapat dukungan dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra,” tutur Debby Mano.
Para peserta kegiatan ini berasal dari komunitas dan mahasiswa. Mereka diajak untuk mengeksplorasi kemampuan diri memahami jurnalisme warga dan membuat liputan pendek yang berisi dan memberi inpsirasi bagi para netizen.
“Kegiatan jurnalistik yang dikerjakan oleh warga yang bukan wartawan. Aktivitasnya sama yakni mengumpulkan, menulis, mengedit, dan menyiarkan berita,” ujar Musyawir.
Menurut Musyawir, jurnalisme warga dan jurnalisme profesional dapat berjalan beriringan dan saling melengkapi. Sedangkan pembicara kedua, Franco B. Dengoh berbagi pengalaman selama menjalani profesi jurnalis. Ia mengajak para peserta untuk lebih memperhatikan lingkungan sekitar, membuat liputan-liputan menarik dan ditayangkan di media social atau blog, hasil liputan ini dapat menggugah semangat warga lainnya.
“Masalah sampah di komplek perumahan bisa dijadikan liputan, bagaimana penanganannya,” ujar Franco. (mcgoronatloprov)