- Oleh MC KAB BALANGAN
- Kamis, 5 September 2024 | 19:38 WIB
:
Oleh MC KAB SLEMAN, Jumat, 4 Oktober 2024 | 11:59 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 246
Sleman, InfoPublik - SD Negeri Kadisono Kalurahan Margorejo melaksanakan kegiatan outdoor berupa pengenalan berbagai dolanan atau mainan anak di Joglo Singodikoro, Kamis (3/10/2024). Kegiatan tersebut sebagai upaya mengenalkan permainan tradisional kepada peserta didik.
"Adapun untuk jenis dolanan atau permainan tradisional anak yang dimainkan pada hari ini, berupa permainan lurahan, bas-basan, dakon, petak umpet dan gobagsodor,” tutur Kamituwa Margorejo Anwar Insani di Joglo Singodikoro, Padukuhan Kadisono, Kalurahan Margorejo.
Ia menerangkan, sebetulnya ada ratusan jenis permainan anak yang ada dan perlu dikenalkan kepada anak-anak, agar tidak terkikis di negeri sendiri. Sedangkan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk nguri-uri atau melestarikan permainan dolanan atau permainan tradisional anak yang ada di wilayah Yogyakarta. “ Juga untuk mendukung Kalurahan Margorejo naik kelas dari desa rintisan budaya menjadi desa budaya," sambungnya.
Anwar menambahkan melalui permainan tradisional yang seru dan menyenangkan, diharapkan bisa menjadi solusi efektif untuk mengurangi ketergantungan anak pada gawai. Sekaligus, mengajak anak-anak berolahraga sebagai upaya dalam rangka kampanye sekolah sehat.
“Sehingga, melalui permainan tradisional ini juga diharapkan dapat menarik antusiasme anak-anak untuk aktif bergerak. Membiasakan aktivitas fisik melalui kegiatan sederhana yang dapat dilakukan sehari-hari, sehingga tubuh mereka tetap sehat dan bugar,” imbuhnya.
Pengelola Joglo Singodikoro Kadisono Margorejo Tempel, Agus Choirul Wardana mengaku bangga dan mengapresiasi Pemerintah Kalurahan Margorejo yang telah mengadakan program permainan tradisional ini.
"Dalam upaya melestarikan dolanan atau permainan tradisional anak di lingkungan sekolah, kita juga menggiatkan olahraga dan permainan tradisional, agar anak-anak bisa mengurangi bermaian gadget,” terang Agus.
Ia menambahkan dengan digalakkan kembali permainan tradisional ini, bisa membuat anak-anak kembali berkumpul bermain sama, dan mengurangi kebiasaan bermain gadget.
Selanjutnya, Rama Saputra (11) siswa SD Kadisono kelas 6 mengaku senang bisa kembali mengenal permainan tradisional dan memainkan secara langsung. Dulu hanya mengetahui dari cerita orang tua dan melihat dari youtube.
“Permainan tradisional ini ternyata seru dan menyenangkan. Saya suka gobagsodor dan bas-basan. Paling asyik saya dan teman-teman bisa kembali kumpul dan bebas bermainan tanpa dimarahin orang tua seperti halnya bermain gadget,” ungkap Rama sembari tersenyum. (Sih Budi Daryanto / Kim Tempel)