- Oleh MC PROV RIAU
- Selasa, 8 Oktober 2024 | 15:35 WIB
: Plt Asisten Bidang Administrasi Umum Setda Provinsi Gorontalo, Yosef P. Koton, dalam rapat koordinasi penanggulangan KLB dan penyakit infeksi baru/Emerging Infectious Desease Provinsi Gorontalo, Kamis (3/10/2024) di El-Madina Hotel, Kota Gorontalo. (Foto: istimewa)
Oleh MC PROV GORONTALO, Jumat, 4 Oktober 2024 | 06:53 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 161
Kota Gorontalo, InfoPublik - Pemerintah pusat dan pemerintah daerah bertanggung jawab dalam penyelenggaraan kegiatan kewaspadaan kejadian luar biasa (KLB)/wabah, penanggulangan KLB/wabah, dan pasca-KLB/wabah, sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2019 tentang peningkatan kemampuan dalam mencegah, mendeteksi, dan merespons wabah penyakit, pandemi global dan kedaruratan nuklir, biologi serta kimia.
Pernyataan ini disampaikan oleh Plt Asisten Bidang Administrasi Umum Setda Provinsi Gorontalo, Yosef P. Koton, saat memberikan kata sambutan pada pertemuan koordinasi penanggulangan KLB dan kewaspadaan menghadapi penyakit infeksi baru (PIB)/Emerging Infectious Desease Provinsi Gorontalo, Kamis (3/10/2024) di El-Madina Hotel, Kota Gorontalo.
Menurut Yosef, rapat koordinasi ini memiliki arti yang sangat penting, mengingat tantangan dalam upaya penanggulangan wabah semakin kompleks, terutama dalam menghadapi ancaman penyakit menular yang berpotensi menimbulkan wabah. Keberhasilan dalam penanganan wabah sangat ditentukan oleh sinergi dan kolaborasi antarsemua pihak, baik pemerintah, tenaga kesehatan, maupun masyarakat.
Yosef mengatakan Provinsi Gorontalo telah dihadapkan pada berbagai peristiwa kesehatan masyarakat, baik dalam bentuk peningkatan kasus penyakit menular, seperti campak dan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, maupun kasus zoonosis seperti leptosporosis dan rabies, serta penyakit menular yang berbasis lingkungan.
Menurut Yosef, hal tersebut menjadi pengingat bahwa penanganan KLB/wabah membutuhkan respons cepat, terkoordinasi, dan berbasis bukti (databased).
“Oleh karena itu, saya berharap melalui rapat ini kita dapat mengkaji kembali langkah-langkah yang telah diambil selama ini dalam penanggulangan KLB/wabah di Provinsi Gorontalo, menyusun strategi yang lebih efektif dalam mencegah dan menangani KLB/wabah,” ujar Yosef.
Selain itu, langkah lain yang diambil adalah memastikan tersedianya sumber daya yang memadai, termasuk SDM kesehatan, fasilitas sarana dan prasarana kesehatan, dan menguatkan komunikasi risiko kepada masyarakat agar mereka memahami, dan mendukung setiap langkah yang kita lakukan.
“Besar harapan saya bahwa hasil dari rapat koordinasi ini dapat menjadi pedoman yang kuat bagi kita semua dalam melaksanakan tugas penanggulangan KLB/wabah di masa mendatang, sehingga kesehatan masyarakat Gorontalo dapat terus terjaga dengan baik,” tutur Yosef. (mcgorontaloprov/echin)