:
Oleh MC PROV RIAU, Kamis, 3 Oktober 2024 | 16:42 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 118
Pekanbaru, InfoPublik – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau berkomitmen mendukung pelestarian wastra Riau agar mampu bersaing di pasar global.
Asisten III Setdaprov Riau, Elly Wardani, menegaskan bahwa kekayaan budaya Melayu Riau, termasuk kain tenun dan batik, memiliki identitas unik dengan nilai sejarah, seni, serta filosofi yang tinggi.
"Kami akan selalu mendukung segala bentuk kegiatan pelestarian budaya berbusana dengan bahan Wastra Riau," kata Elly saat membuka acara "Riau Berkain" 2024 di Menara Dang Merdu BRK Syariah, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau pada Rabu (2/10/2024).
Elly menjelaskan bahwa tenun Melayu telah menjadi bagian dari identitas budaya Riau sejak zaman Kerajaan Siak yang diperintah oleh Sultan Sayid Ali. Hingga saat ini, tenun Siak dan batik Melayu terus bertahan dan berkembang, dengan motif-motif khas yang sarat makna filosofis dan budaya.
“Tenun Siak bahkan sudah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda, menunjukkan bahwa kain ini memiliki nilai sejarah yang tinggi dan harus dilestarikan,” jelasnya.
Elly juga menyebutkan beberapa motif khas dari berbagai daerah di Riau, seperti motif Candi Muara Takus dari Kabupaten Kampar, motif Pacu Jalur dari Kabupaten Kuansing, motif Istana Siak dari Kabupaten Siak, motif Ikan Terubuk dari Kabupaten Bengkalis, serta motif Kelapa dari Kabupaten Inhil. Setiap motif mencerminkan karakter dan kekayaan alam serta budaya masing-masing daerah.
Ia berharap acara seperti "Riau Berkain" dapat menjadi motor penggerak untuk menghidupkan kembali minat masyarakat terhadap wastra lokal dan mendorong pelaku UMKM lokal agar lebih berkembang.
“Pemprov Riau mengajak semua pihak untuk mendukung pelaku UMKM kita dengan cara membeli produk-produk lokal dan mempromosikannya kepada masyarakat luas,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Riau, Beni Febrianto, menjelaskan bahwa berbagai upaya promosi telah dilakukan untuk meningkatkan popularitas dan daya saing batik Riau, baik melalui pameran, lomba desain, maupun fashion show di tingkat nasional dan internasional.
“Inovasi desain terus kami dorong agar batik Riau lebih modern dan sesuai dengan selera pasar saat ini. Kolaborasi dengan para desainer muda juga dilakukan untuk menciptakan produk-produk yang diminati oleh konsumen,” kata Beni.
Beni mencontohkan bahwa motif-motif tradisional batik Riau kini telah diaplikasikan pada produk-produk fesyen modern seperti pakaian, tas, dan aksesori, sehingga batik Riau tidak hanya menjadi pakaian adat, tetapi juga bagian dari gaya hidup sehari-hari.
Ia juga menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi digital dalam memperluas promosi batik Riau. "Banyak perajin batik Riau yang kini memanfaatkan media sosial untuk memperkenalkan produk mereka kepada masyarakat yang lebih luas," tambahnya.
Beni berharap melalui berbagai inovasi dan promosi yang dilakukan, batik Riau dapat semakin dikenal dan diminati, serta menjadi salah satu kebanggaan budaya yang tak lekang oleh waktu.
(Mediacenter Riau/nb)