Strategi Mitigasi Bencana: BPBD Sanggau Fasilitasi Pembentukan Desa Tangguh

:


Oleh MC KAB SANGGAU, Rabu, 2 Oktober 2024 | 21:04 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 118


Sanggau, InfoPublik – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sanggau menggelar pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana di Aula Hotel Grand Narita, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat, pada Rabu (2/10/2024).

Pelatihan dengan tema “Fasilitasi Perumusan dan Pembentukan Desa atau Kelurahan Tangguh Bencana di Kabupaten Sanggau 2024” ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap potensi bencana. Sehingga membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan mitigasi bencana.

Melalui program ini, diharapkan terbentuk desa atau kelurahan tangguh bencana yang kuat dalam menghadapi risiko bencana di masa mendatang.

Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Rizma Aminin, menyatakan bahwa BPBD memiliki kewajiban menyusun rencana kebijakan di bidang ketenteraman, ketertiban umum, serta perlindungan masyarakat melalui program penanggulangan bencana. Dengan pelatihan ini, BPBD merumuskan pembentukan desa atau kelurahan tangguh bencana yang berfokus pada pengurangan risiko bencana berbasis komunitas di Kabupaten Sanggau.

"Saya berharap kepala perangkat daerah terkait, seperti Bappeda, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, para camat, dan kepala desa, dapat mendukung program penanggulangan bencana secara kolaboratif dan bersinergi lintas sektor," ungkap Rizma.

Ia juga meminta seluruh camat untuk mendukung pemerintah desa dalam memperkuat kelembagaan dan menyusun strategi penanggulangan bencana di tingkat desa. Optimalisasi perencanaan dan penganggaran dari dana desa sesuai ketentuan diharapkan dapat mendukung pembentukan desa tangguh bencana, serta meningkatkan status dan kualitas indeks membangun desa (IDM), indeks ketahanan daerah (IKD), dan indeks daya saing daerah (IDSD) di Kabupaten Sanggau.

“Pelatihan ini sangat bermanfaat untuk keselamatan diri dan keluarga. Manfaatkan kesempatan ini untuk mengasah kemampuan mitigasi bencana serta mempertajam intuisi tentang apa yang harus dilakukan saat bencana terjadi,” pesan Rizma.

Ia juga menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah desa, kecamatan, dan kelompok relawan dalam mengidentifikasi potensi sumber daya di tingkat desa untuk memformulasikan strategi penanggulangan bencana yang efektif. Hal ini diharapkan dapat diterapkan dalam kebijakan maupun aksi nyata di lapangan untuk mengurangi dampak bencana sebagai wujud dari masyarakat tangguh bencana berbasis komunitas.

Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPBD Kabupaten Sanggau, Budi Darmawan, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan strategi untuk memberikan pedoman umum dalam memfasilitasi pembentukan dan perumusan desa tangguh bencana. Dengan strategi ini, BPBD bertujuan mengembangkan kesiapsiagaan desa dan kelurahan dalam menghadapi bencana melalui pengurangan risiko berbasis komunitas.

“Kegiatan ini mencakup materi manajemen penanggulangan bencana, penanganan korban bencana melalui pengelolaan dapur umum dan tempat pengungsian, serta pembentukan desa tangguh bencana (Destana). Materi disampaikan oleh narasumber yang kompeten untuk memberikan edukasi dan peningkatan kapasitas masyarakat agar siap menghadapi bencana,” jelas Budi.

Pelatihan gelombang pertama ini diikuti oleh 60 peserta yang merupakan perwakilan dari 20 desa di 5 kecamatan, yakni Kecamatan Bonti, Balai, Jangkang, Kapuas, dan Tayan Hilir. Masing-masing desa mengirimkan tiga peserta yang terdiri dari unsur aparatur pemerintah desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dan Kelompok Masyarakat (Pokmas) yang sebelumnya sudah mengikuti pelatihan pencegahan dan mitigasi di Kabupaten Sanggau.

Penulis: Rizky Kurniyawan
Editor: E.A. Lusy