- Oleh Eko Budiono
- Rabu, 20 November 2024 | 09:45 WIB
:
Oleh MC KOTA DUMAI, Rabu, 2 Oktober 2024 | 15:43 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 155
Dumai, InfoPublik – Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Dumai, T.R. Fahsul Falah, membuka Rilis Inflasi Kota Dumai untuk Bulan September 2024 dan Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Dumai yang diadakan di Ruang Rapat Diskomimfotiksan Kota Dumai, Provinsi Riau, pada Selasa (1/10/2024).
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Dumai, pada bulan September 2024 terjadi deflasi sebesar 0,23 persen dari bulan sebelumnya. Inflasi tahunan tercatat sebesar 1,64 persen, sementara inflasi dari awal tahun hingga September mencapai 1,18 persen.
Dalam sambutannya, Pjs Wali Kota Dumai mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta rapat yang hadir. Ia menekankan bahwa stabilitas inflasi yang rendah dan terkendali merupakan prasyarat penting untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Inflasi yang rendah dan stabil adalah kunci pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan. Oleh karena itu, saya berharap rapat koordinasi ini dapat menghasilkan langkah strategis untuk menjaga stabilitas harga di Kota Dumai,” ujar T.R. Fahsul Falah.
Fahsul juga menyebutkan bahwa angka inflasi menjadi salah satu indikator kinerja kepala daerah dalam mengendalikan harga kebutuhan pokok di wilayahnya. Ia berharap agar keterlibatan aktif dari pejabat daerah dan TPID dapat membantu menjaga stabilitas harga di daerah secara lebih efektif.
“Saya ingin semua pejabat daerah aktif dalam mengikuti rilis angka inflasi bulanan. Ini adalah langkah strategis yang penting dalam menjaga stabilitas harga di Kota Dumai,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala BPS Kota Dumai, Morhan Tambunan, memaparkan bahwa inflasi pada bulan September 2024 dipengaruhi oleh beberapa kelompok pengeluaran.
Penyumbang utama inflasi tahunan berasal dari Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau dengan andil sebesar 0,57 persen, sedangkan Kelompok Transportasi menyumbang deflasi sebesar 0,40 persen dan Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya memberikan andil sebesar 0,37 persen.