- Oleh Wahyu Sudoyo
- Sabtu, 21 Desember 2024 | 14:57 WIB
: Pj. Gubernur Aceh, Dr. H. Safrizal ZA, membuka kegiatan Rilis Resmi Statistik BPS Aceh secara virtual yang digelar di Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, dari Kota Sabang, Selasa (1/10/2024).
Oleh MC PROV ACEH, Kamis, 3 Oktober 2024 | 13:13 WIB - Redaktur: Juli - 216
Banda Aceh, InfoPublik – Penjabat Gubernur Aceh, H. Safrizal Z.A secara virtual membuka kegiatan Rilis Resmi Statistik yang diadakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh dari Kota Sabang, Selasa (2/10/2024).
Acara ini juga dihadiri oleh Asisten II Setda Aceh, Zulkifli, yang mengikuti secara langsung dari kantor BPS Aceh.
Dalam sambutannya, Safrizal menekankan pentingnya data akurat yang disajikan oleh BPS. Ia menyatakan, data BPS bukan hanya sekadar angka, tetapi fakta yang mencerminkan situasi dinamis di Aceh.
"Setiap bulan, perubahan ini dapat membantu kita memprediksi arah perkembangan ke depan," katanya.
Ia berharap narasi pemerintah dapat selaras dengan data BPS untuk kebijakan yang lebih tepat sasaran.
Kepala BPS Aceh, Ahmadriswan Nasution, mengungkapkan bahwa pada September 2024, Aceh mengalami deflasi sebesar 0,52 persen, lebih rendah dibandingkan deflasi 0,25 persen pada September 2023. Inflasi tahunan Aceh juga mencatat angka 1,50 persen, turun dari 2,47 persen tahun lalu.
Deflasi di Aceh terutama disebabkan oleh kelompok Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga, dengan tarif air minum PAM menjadi komoditas utama.
Sementara itu, inflasi tahunan dipengaruhi oleh kelompok Minuman dan Tembakau, dengan sigaret kretek mesin (SKM), beras, cabai rawit, dan gula pasir sebagai komoditas utama.
Inflasi di Aceh juga lebih rendah dibandingkan rata-rata nasional, yang berada di angka 1,84 persen. Zulkifli optimistis bahwa data BPS akan menjadi stimulus bagi pertumbuhan ekonomi Aceh.
Ia mencatat perkembangan positif di sektor ekspor-impor, dengan surplus neraca perdagangan mencapai US$35,31 juta pada Agustus 2024, angka tertinggi tahun ini.
“Data ini akan membantu meningkatkan perekonomian Aceh, dan kami berharap kebijakan pemerintah ke depan berpihak pada kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Acara ini diharapkan menjadi langkah awal kolaborasi yang lebih erat antara BPS dan pemerintah Aceh dalam mendukung pembangunan berbasis data yang akurat dan tepat sasaran.