- Oleh MC KAB TEMANGGUNG
- Selasa, 5 November 2024 | 11:35 WIB
:
Oleh MC KAB TEMANGGUNG, Senin, 30 September 2024 | 21:05 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 174
Temanggung, InfoPublik - PLN Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk (ULTG) Salatiga Goes to School melakukan edukasi manfaat dan keselamatan ketenagalistrikan (K2) di SD Negeri 3 Pingit di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Senin (30/9/2024).
Dengan mengangkat tema “Peduli Bahaya Listrik Sejak Dini", edukasi ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat sejak usia dini tentang pentingnya penerapan K2.
Manajer Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk (ULTG) Salatiga Sumadi mengatakan, materi yang diberikan mengenai dasar-dasar listrik, bahaya yang timbul dari penggunaan listrik, serta cara pencegahan kecelakaan listrik.
"Jadi lokasi SD Negeri 3 Pingit ini berada di bawah SUTT Bawen-Secang-Sanggrahan dan SUTT Jelok-Sanggrahan, jadi ada beberapa kegiatan masyarakat, maupun anak-anak yang tidak diperbolehkan, seperti bermain layang-layang di dekat jaringan listrik itu, kemudian menerbangkan balon, dan juga menebang pohon di sekitar jaringan listrik," jelasnya.
Ia mengatakan, dampak bahaya listrik dapat menyebabkan kecelakaan pada manusia, seperti luka bakar, hilangnya kesadaran, hingga kematian, di sisi lain juga menyebabkan kerugian material akibat kerusakan properti.
Untuk itu, pihaknya mengajak siswa-siswi untuk lebih peduli terhadap potensi bahaya listrik. Hindari kegiatan yang berbahaya, seperti mendekati gardu dan tower PLN.
"Kegiatan-kegiatan apa saja yang aman dan tidak aman, kegiatan yang perlu diwaspadai, yang tidak aman adalah bermain layang-layang sekitar tower, kemudian memanjat tower, kemudian menebang pohon di sekitar tower, yang itu bisa membahayakan, karena ada potensi untuk menyentuh atau mengenai kabel," tegasnya.
PLN Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk (ULTG) Salatiga berkomitmen untuk terus menggiatkan kegiatan serupa di sekolah dan komunitas sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan dalam mendukung keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.
"Selain itu, masyarakat juga diajak menggunakan PLN Mobile untuk melaporkan potensi bahaya yang harus ditindak oleh petugas PLN," tandasnya.
Kepala SD Negeri 3 Pingit Joko Untoro menyampaikan, manfaat kegiatan ini adalah memperkenalkan anak-anak dengan bahaya listrik. Anak-anak dalam kehidupan sehari-harinya mereka bisa menyesuaikan tentang bahaya listrik termasuk bermain layang-layang di dekat SUTET ataupun mengisi daya handphone yang benar.
"Selama ini anak-anak hanya sekadar mendapat pengetahuan dari guru-guru. Harapan saya dengan sosialisasi ini dapat bermanfaat bagi anak didik kami dan juga kami sebagai orang tua yang ada di sekolah," terangnya.
Ke depan, sekolah akan memberikan pengertian lebih lanjut tentang bahaya yang ada di sekitar. (Fir;Ekp)