Hadapi Tantangan Ekonomi Global, DJP Jawa Timur I Pacu Penerimaan Pajak

: Hadapi Tantangan Ekonomi Global, DJP Jawa Timur I Pacu Penerimaan PajakHadapi Tantangan Ekonomi Global, DJP Jawa Timur I Pacu Penerimaan Pajak -Foto :Mc.Jatim


Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Jumat, 27 September 2024 | 22:23 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 77


Surabaya, InfoPublik- Kanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jawa Timur I terus mengoptimalkan langkah-langkah strategis untuk memperkuat penerimaan pajak di tengah berbagai tantangan ekonomi. Hingga Agustus 2024, total penerimaan dari kegiatan Pengujian Kepatuhan Material (PKM) yang mencakup pengawasan, pemeriksaan, penegakan hukum, penagihan, serta edukasi tercatat mencapai Rp 4,32 triliun.

Sigit Danang Joyo Kepala Kanwil DJP Jawa Timur I yang juga sebagai Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Jawa Timur, Jum'at (27/9/2024) menjelaskan, kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di Jawa Timur menunjukkan perkembangan positif sepanjang tahun ini. Pendapatan tersebut meliputi: 

1. Pendapatan Negara: Hingga Agustus 2024, pendapatan negara di Jawa Timur mencapai Rp 168,28 triliun atau 58,52% dari target, dengan pertumbuhan 5,48% year-on-year (yoy). Pendapatan ini terdiri dari penerimaan perpajakan sebesar Rp 162,94 triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 5,34 triliun.

2. Belanja Negara: Realisasi belanja negara di wilayah ini mencapai Rp87,87 triliun atau 65,23% dari target, tumbuh 12,04% (yoy). Belanja Kementerian/Lembaga (K/L) terserap 57,94%, sementara Transfer ke Daerah (TKD) mencapai 70,15%.

3. Surplus APBN Jawa Timur: Hingga akhir Agustus 2024, APBN Jawa Timur mencatatkan surplus sebesar Rp 80,40 triliun, menjadi sinyal positif bagi perekonomian regional.

Kendati hasil yang dicapai cukup memuaskan, DJP Jawa Timur I menghadapi sejumlah tantangan yang bisa mempengaruhi penerimaan pajak di masa depan. Beberapa di antaranya, pertama, perlambatan di Sektor Komoditas: Nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dolar AS serta ketidakpastian global akibat konflik geopolitik memberikan dampak negatif terhadap sektor komoditas, yang berpotensi menurunkan penerimaan pajak dari sektor ini.

Kedua, kenaikan Tarif Cukai: Kenaikan tarif cukai pada tahun 2024, khususnya pada Industri Hasil Tembakau (IHT), diproyeksikan akan menurunkan kontribusi pajak dari sektor tersebut. Di tengah risiko yang ada, penerimaan pajak di wilayah Jawa Timur, khususnya Surabaya, tetap menunjukkan kinerja positif. Langkah strategis yang diterapkan, termasuk kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, terus dilakukan guna memastikan target penerimaan pajak tercapai. 

Kepala Kanwil DJP Jawa Timur I ini menyatakan komitmennya untuk terus melakukan inovasi dan pengawasan intensif. "Kami berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dengan pencapaian target penerimaan pajak melalui langkah-langkah strategis yang tepat," tuturnya.

Dengan berbagai upaya yang tengah dijalankan, DJP Jawa Timur I optimis dapat meningkatkan kinerja penerimaan hingga akhir tahun, sekaligus mendukung stabilitas ekonomi regional di tengah dinamika ekonomi global. (MC Prov Jatim/hjr-jal/eyv)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 27 September 2024 | 22:22 WIB
Peduli Kesejahteraan Guru, ITS dan Dinas Pendidikan Jatim Jalin Kerja Sama
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 27 September 2024 | 22:34 WIB
Telkom University Surabaya Beri Pelatihan Dasar Excel di UMKM Ngagel Rejo
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 27 September 2024 | 22:50 WIB
Mobil Layanan BPJS Kesehatan Keliling Hadir di Diskominfo Jatim
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 27 September 2024 | 22:51 WIB
Bank Dunia Bersama Tim PIU ICARE BSIP Jatim Kunjungi Kabupaten Pasuruan
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 27 September 2024 | 22:53 WIB
Pj. Ketua TP PKK Kota Mojokerto Ajak Orang Tua Lebih Fokus Tangani Stunting
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 27 September 2024 | 15:02 WIB
Dharma Wanita Persatuan Asmat-Papua Selatan Kunjungi Diskop UKM Jatim