:
Oleh MC KAB SANGGAU, Kamis, 26 September 2024 | 11:52 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 138
Sanggau, InfoPublik – Penjabat Bupati Sanggau, Suherman, membuka kegiatan pembinaan legalitas organisasi perempuan terkait pengelolaan dana hibah, yang bersinergi dengan upaya peningkatan partisipasi perempuan dalam bidang ekonomi di Aula Bapenda, kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) pada Kamis (26/9/2024).
Tujuan kegiatan mendorong kemandirian ekonomi perempuan di Kabupaten Sanggau.
Dalam kesempatan tersebut, Suherman menekankan bahwa perempuan dan anak masih termasuk kelompok rentan yang sering mengalami berbagai tantangan, seperti kemiskinan, bencana alam, konflik, hingga kekerasan.
“Di era emansipasi seperti sekarang, perempuan masih sering dianggap sebagai kelompok kelas kedua dan tidak memperoleh hak yang setara dengan laki-laki. Sering kali perempuan dinilai hanya mampu menangani urusan rumah tangga, padahal sebenarnya perempuan memiliki kapasitas yang setara dengan laki-laki dalam berbagai aspek kehidupan. Oleh karena itu, perempuan seharusnya memiliki hak dan kesempatan yang sama di berbagai bidang kehidupan, yang perlu dilindungi,” ujarnya.
Suherman melanjutkan, sebagai bentuk perlindungan terhadap hak-hak perempuan dalam bermasyarakat, pemerintah di semua tingkatan, mulai dari pusat hingga daerah, telah merumuskan kebijakan, program, dan kegiatan yang mendukung keterlibatan perempuan di berbagai sektor.
“Dalam konteks pembangunan, pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan sangat erat kaitannya dengan peningkatan kualitas generasi penerus bangsa. Mengingat perempuan adalah pendidik pertama dalam keluarga, penting bagi mereka untuk diberdayakan sesuai kapasitasnya. Oleh karena itu, kegiatan yang mendukung peningkatan ekonomi perempuan sangat diperlukan untuk mendorong kemandirian mereka,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa salah satu prioritas pemerintah adalah pengembangan sumber daya manusia yang unggul, berkualitas, dan berdaya saing, terlebih di era globalisasi 4.0 yang ditandai dengan kemajuan peradaban, digitalisasi, dan teknologi informasi.
“Peningkatan daya saing menjadi syarat utama agar perempuan Indonesia tidak tertinggal dari perempuan di negara lain yang memiliki pola pikir lebih maju,” tambahnya.
“Kecerdasan harus dimiliki oleh perempuan Indonesia, salah satunya melalui keterlibatan dalam berbagai organisasi masyarakat,” pungkas Suherman.
Penulis : Abang Alfian
Editor : E.A.Lusy