- Oleh Mukhammad Maulana Fajri
- Senin, 23 Desember 2024 | 08:33 WIB
: Asisten Deputi Koperasi dan UMKM Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Herfan Brilianto Mursabdo (kiri), menyerahkan plakat kepada Pj Gubernur Gorontalo Rudy Salahuddin pada workshop pengembangan dan pemberdayaan di Kota Gorontalo, Rabu (25/9/2024). (Foto: Adiwinata Solihin)
Oleh MC PROV GORONTALO, Kamis, 26 September 2024 | 10:16 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 207
Kota Gorontalo, InfoPublik - Sebanyak 47 desainer dan perajin sulam karawo se-Gorontalo mengikuti workshop pengembangan dan pemberdayaan yang digelar oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI bersama PT Bank Mandiri dan Tim Jadi Gini Belajar Bersama (JGBB).
Asisten Deputi Koperasi dan UMKM, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Herfan Brilianto Mursabdo, mengatakan bahwa pihaknya telah mengidentifikasi program pemberdayaan UMKM di sektor kriya dan fashion, khususnya produk Karawo, sebagai salah satu sektor potensial.
"Karawo dapat diangkat untuk memberdayakan ekonomi perempuan, serta mengakselerasi pertumbuhan ekonomi daerah Gorontalo," tuturnya, Rabu (25/9/2024).
Menurut Herfan, pengembangan Karawo memiliki potensi besar untuk diintegrasikan dengan berbagai potensi ekonomi, wisata, dan budaya Gorontalo, serta memiliki potensi untuk dipasarkan secara lebih luas untuk mengisi permintaan produk wastra nusantara dan fashion secara nasional.
"Setelah program pelatihan dilaksanakan, akan ditindaklanjuti oleh pemangku kebijakan terkait sehingga para UMKM mendapatkan pemahaman lebih lanjut yang dapat mendukung peningkatan kualitas dan promosi produk-produk karawo," ujar Herfan.
Menurut Herfan, produk karawo tersebut nantinya akan dilakukan kurasi untuk dipamerkan pada Osaka World Expo 2025 dan didorong untuk business matching pembiayaan oleh Bank Mandiri.
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, kata Herfan, secara konsisten berupaya mewujudkan komitmennya dalam mengembangkan UMKM nasional agar UMKM dapat naik kelas, melalui berbagai kebijakan strategis. "Yaitu akses permodalan, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, perluasan pasar produk, serta pemanfaatan teknologi digital," ungkapnya.
Berbagai upaya tersebut diharapkan mampu memperkuat daya saing UMKM, mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif, serta menciptakan lapangan kerja baru yang lebih luas di seluruh Indonesia. (mcgorontaloprov/war)