- Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
- Sabtu, 16 November 2024 | 08:39 WIB
: Bakudapa anak dan remaja lintas agama. Foto : Adolof Labetubun/Mc.Malra
Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA, Selasa, 24 September 2024 | 19:48 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 205
Langgur,InfoPublik - Penjabat Bupati Maluku Tenggara (Malra) Jasmono mengapresiasi pelaksanaan kegiatan bakudapa anak dan remaja (Badar) lintas agama yang di gelar di Ohoi (desa) Ohoiwait,Selasa (24/9/2024).
Kegiatan ini sangat strategis karena membangun kepribadian,karakter dan akhlak generasi muda sebagai pribadi-pribadi yang menjunjung toleransi, mampu ber-belarasa serta menghargai perbedaan sebagai anugerah.
“kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkan jati diri generasi muda, meningkatkan kemampuan emosional, spiritual dan intelektual yang bermuara pada meningkatnya solidaritas”ungkapnya.
Anak dan remaja serta generasi muda diberikan ruang untuk bersosialisasi, saling bertemu dan menyapa, dibina dan diedukasi secara kreatif, sehingga mampu menumbuhkan kepercayaan diri, tanggungjawab, kebersamaan dan kerja sama.
Dia menilai, penetapan Ohoi Ohoiwait sebagai lokasi kegiatan Badar sangat tepat dan strategis.
“Ohoi ini selayaknya laboratorium mini dari sikap hidup kekeluargaan, persatuan dan kesatuan, meskipun dalam latar belakang agama yang berbeda”imbuhnya.
Pembinanan karakter generasi muda merupakan bagian penting dari tujuan peningkatan modal sosial masyarakat.
Generasi muda yang teredukasi, berkarakter dan berkahlak, adalah jawaban terhadap kebutuhan sumber daya manusia untuk masa depan.
Pembinaan generasi muda sejak dini, akan melahirkan generasi masa depan yang sesuai dengan nilai-nilai kebangsaan untuk meningkatkan rasa saling pengertian dan empati antar kelompok, serta membangun ikatan sosial yang lebih kuat di masyarakat.
ini adalah modal sosial yang menjadi landasan bagi kemajuan.
Masyarakat yang bersatu dan memiliki ikatan sosial kuat, adalah dasar untuk terwujudnya pembangunan secara baik, lancar dan tentunya berhasil guna.
Menurutnya, dalam menghadapi tantangan dan dinamika lingkungan, khususnya dinamika lingkungan politik. Generasi yang berkarakter menjadi benteng terhadap ancaman dan perpecahan politik berbasis identitas agama.
Karakter pemuda yang dibentuk atas dasar toleransi dan belarasa menjadi pilar penopang politik yang mempersatukan, yaitu politik yang saling menghargai.
Sehingga dengan demikian, akan mendukung terciptanya politik yang lebih stabil. Politik yang mampu menghargai perbedaan sebagai dinamika dalam ber-demokrasi.
Mewujudkan politik yang menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan, bukan politik yang memecah belah.
Jasmono menambahkan, dalam upaya meningkatkan ekonomi dan daya saing, generasi muda yang dilatih untuk mampu menghargai perbedaaan, adalah mereka yang nantinya mampu untuk bekerja dalam lingkungan yang lebih beragam.
Mampu membangun sinergi dan kolaborasi, serta mampu mewujudkan lingkungan yang inklusif untuk semua.
Nilai-nilai toleransi dalam keberagaman adalah jalan unuk membangun jaringan dan kerjasama lintas komunitas. Membuka wawasan dan perpektif yang lebih luas. Mampu perpikir kritis, namun selalu menemukan solusi kreatif untuk setiap masalah yang dihadapi.
“tahapan Pilkada serentak Nopember 2024 kini memasuki masa-masa yang intens. Dukungan dan partisipasi kita semua sangat diharapkan untuk menyukseskan agenda pesta demokrasi ini”pesannya.
Kita semua berkewajiban menjaga kondusifitas di lingkungan tempat tinggal masing-masing. Hindari segala bentuk potensi gesekan.
Jangan mudah terprovokasi dan jangan mudah terpancing dengan isu atau berita-berita yang belum diketahui kebenarannya.
Selalu menanggapi setiap situasi dengan kepala dingin, pikiran yang tenang dan hati yang sejuk. (MC.Maluku Tenggara/Adolof Labetubun/Eyv)