- Oleh MC KAB SLEMAN
- Kamis, 21 November 2024 | 11:14 WIB
: Tim Reaksi Cepat (TRC) Desa Tangguh Bencana (Destana) Kalurahan Lumbungrejo kembali melakukan pemangkasan pohon rawan tumbang, Minggu (22/9/2024) pagi.
Oleh MC KAB SLEMAN, Senin, 23 September 2024 | 16:51 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 149
Sleman, InfoPublik - Tim Reaksi Cepat (TRC) Desa Tangguh Bencana (Destana) Kalurahan Lumbungrejo kembali melakukan pemangkasan pohon rawan tumbang, Minggu (22/9/2024) pagi. Pemotongan dilaksanakan setelah ada laporan dari masyarakat.
Penebangan sejumlah pohon menyasar wilayah Padukuhan Molodono dan Dusun Turcanan Padukuhan Wonokerso Kalurahan Lumbungrejo. Berbekal dengan dua mesin chainsaw, 15 orang anggota TRC memotong dan memangkas batang dan dahan pohon serta beberapa dari anggota Tim membantu dengan menyingkirkan dahan ke pinggir jalan.
Rahmat Jatmiko, Ketua TRC Destana Lumbungrejo menyampaikan bahwa pemangkasan dan penebangan pohon rawan tumbang di Molodono dan Turcanan ini dilakukan selain karena ada aduan dari masyarakat juga untuk mengantisipasi tumbangnya pohon akibat angin kencang.
“Dalam rangka mitigasi bencana alam anggota TRC Destana Lumbungrejo mengadakan pemangkasan pohon yang membahayakan pemukiman warga. Setelah mendapat laporan dari masyarakat kami harus sigap untuk menanggapi laporan tersebut, kejadian angin puting beliung sering terjadi di wilayah Lumbungrejo, jadi kami harus siap,” kata Rahmat.
Penebangan berlokasi di Padukuhan Molodono RT 03 rumah warga Bintoro dengan melakukan pemangkasan pohon nangka dua buah dan rumah warga Darmin yakni pohon nangka dua buah, pohon kelapa satu buah dan pohon melinjo satu buah dan pohon duku satu buah. Giat dilanjutkan di Dusun Turcanan ada satu buah pohon nyamplung.
Kegiatan juga dihadiri Lurah Lumbungrejo M Misbah Al Hakim serta Jagabaya Lumbungrejo Nugroho Subagyo. Lurah Misbah menyampaikan bahwa pemangkasan dan penebangan pohon merupakan salah satu bagian dari kewaspadaan atas kejadian bencana di musim penghujan, dan pemangkasan pohon-pohon besar dilakukan juga untuk kenyamanan dan keselamatan penduduk sekitar.
“Pohon-pohon besar ini sebenarnya sayang kalau dipangkas, tetapi melihat kerawanan yang ada, dengan terpaksa harus dipangkas, apalagi kondisi batangnya yang mudah patah menyebabkan harus segera dilaksanakan mitigasi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Selain itu beberapa pohon memang perlu segera dikurangi dahannya,” ujarnya.
Sementara kepada masyarakat terus diimbau agar meningkatkan kewaspadaannya. Hal ini mengingat sering terjadi cuaca ekstrem. Diantaranya angin kencang dan sambaran petir, kedua potensi bencana ini sangat sulit diprediksi. Selain waktu, lokasi terjadinya bencana pun belum dapat diketahui.
“Karena kondisinya yang tidak pasti ini, maka masyarakat diminta untuk selalu waspada,” tutup Misbah (sbd_tempel)