Dikenalkan Kesiapsiagaan Bencana, Anak TK di Padang Belajar Selamatkan Diri saat Gempa

: Skenario dari ancaman potensi bencana alam megathrust Mentawai dan penguatan kesiapsiagaan bencana, Senin (23/9/2024).


Oleh MC KOTA PADANG, Senin, 23 September 2024 | 16:41 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 56


Padang, InfoPublik - Puluhan anak Taman Kanak- Kanak (TK) Melati Ikhlas Kelurahan Lapai, Kecamatan Nanggalo bergegas berlindung dibawah meja saat sirine berbunyi. Setelah ‘getaran dan guncangan’ usai mereka berhamburan keluar ruangan dengan rasa cemas dan panik menuju titik kumpul untuk menyelamatkan diri.

Hal tersebut merupakan bagian skenario dari ancaman potensi bencana alam megathrust Mentawai dan penguatan kesiapsiagaan bencana, Senin (23/9/2024).

Sekretaris BPBD, Robert Candra Eka Putra menjelaskan, bencana bukan untuk ditakuti, selain itu bencana bisa dikenali untuk diketahui karakternya agar tahu upaya apa yang dilakukan. Hal inilah yang ingin ditanamkan pada anak-anak sedini mungkin, salah satunya pada siswa/i taman kanak-kanak.

"Satuan pendidikan harus mempunyai SOP dalam menghadapi bencana, selain itu harus membentuk tim SPAB (Satuan Pendidikan Aman Bencana) yang merupakan perwakilan warga sekolah yang mendapatkan pelatihan terkait pengurangan risiko bencana," tutupnya.

Seorang wali murid, Nurmiati yang turut mendampingi anaknya, turut mengapresiasi simulasi evakuasi bencana dengan BPBD Kota Padang, menurutnya langkah ini sebagai bentuk mempersiapkan diri ketika bencana terjadi. "Dengan simulasi ini kita berharap anak-anak dapat memperoleh ilmu terkait kesiapsiagaan bencana," harapnya.

Isu megathrust bukan hal baru tapi sikapi dengan tenang

Robert Candra Eka Putra mengatakan, isu megathrust bukanlah hal yang baru, tetapi ada sejak lama, Kota Padang pernah diguncang gempa dan tsunami. “Pasca gempa 2009 isu megthrust telah berkembang ditambah dengan kemajuan teknologi, sehingga isu megathrust ini membuat masyarakat panik dan khawatir," terangnya.

Dikatakannya, datangnya tsunami dapat diketahui tandanya seperti gempa dengan berkekuatan besar dengan durasi lebih dari 30 detik, pusat gempa laut, air laut mendadak surut, pohon tumbang, runtuhnya rumah atau gedung, perubahan prilaku hewan.

"Saat terjadi gempa berusahalah tenang dan lindungi diri dari jatuhan barang (drop, cover dan hold on), tetap di ruangan selama guncangan, jangan gunakan lift, cari area terbuka, berhenti mengendarai, antisipasi gempa susulan, waspada ancaman tsunami, pantau info terbaru dan berdoa," jelasnya.

Ia juga menambahkan, Padang mempunyai 25 markah blue line tsunami, jika bencana terjadi, segera mengungsi ke tempat aman tersebut dan ambil action ke arah timur. (MC Padang / Junee)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Senin, 23 September 2024 | 05:42 WIB
Kampung Pengawasan Partisipatif: Langkah Bawaslu Sumbar Awasi Pilkada 2024
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Minggu, 22 September 2024 | 18:19 WIB
Megathrust Mentawai: Jangan Panik, Fokus Persiapan Diri dan Keluarga
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Minggu, 22 September 2024 | 07:32 WIB
PKK Kota Padang: 50 Tahun Membangun Kesejahteraan Masyarakat
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Minggu, 22 September 2024 | 07:41 WIB
Selesaikan Konflik Tanpa Pengadilan, Restorative Justice Diresmikan di Bungtekab
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Minggu, 22 September 2024 | 07:38 WIB
Pj Wali Kota Padang: Pramuka Garda Terdepan Membangun Generasi Berkarakter
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Sabtu, 21 September 2024 | 18:14 WIB
Pasien TB Bisa Sembuh, Puskesmas Padang Pasir Siap Berikan Pengobatan Gratis