- Oleh MC KAB SUMENEP
- Sabtu, 23 November 2024 | 00:39 WIB
:
Oleh MC KAB SUMENEP, Minggu, 22 September 2024 | 18:02 WIB - Redaktur: Juli - 143
Sumenep, InfoPublik - Ribuan pengunjung memadati jalur lintasan Madura Ethnic Carnival (MEC) dari start Labang Mesem Keraton Sumenep hingga finish di areal Taman Potre Koneng, Sabtu (21/9/2024) malam.
Para pengunjung tampak antusias menyaksikan beragam kreativitas peserta dalam merancang kostum bernuansa seni dan budaya, yang mengusung tema simbol budaya “Keris” menjadi daya tarik tersendiri.
“MEC yang diinisiasi Komunitas Jurnalis Sumenep (KJS) sebagai salah satu media untuk anak-anak muda yang memiliki kecintaan di bidang fashion agar menampilkan kreativitasnya melalui kostum bernuansa seni dan budaya,” kata Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo di sela-sela pembukaan MEC, Sabtu (21/9/2024) malam.
MEC yang diadakan KJS setiap tahun temanya berbeda-beda dengan nuansa seni dan budaya, jika pada 2023 mengangkat tema Magnificent of Karapan Sapi dan 2024 bertema keris.
Diharapkan, melalui MEC mampu melahirkan desainer muda berbakat, karena pada ajang ini, harus mampu menuangkan kreasi ide-idenya menjadi kostum yang menarik sesuai dengan temanya.
“Kami mengharapkan MEC ini berkelanjutan setiap tahun dan kegiatannya lebih meriah dengan menampilkan berbagai seni dan budaya masyarakat,” tuturnya.
Peserta MEC 2024 tidak hanya berasal dari Kabupaten Sumenep dan Pulau Madura, tetapi juga luar daerah, seperti Jawa Timur dan Jawa Tengah.
“Mudah-mudahan MEC juga bagian dari mempromosikan potensi Kabupaten Sumenep kepada masyarakat luar utamanya objek wisatanya,” tandas Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo.
Sementara, Ketua MEC, M. Hariri menyatakan, pihaknya memprogramkan MEC sebagai agenda tahunan, dengan tema yang berbeda dari tahun sebelumnya.
“Yang jelas, MEC merupakan kegiatan tahunan KJS, dengan tema berbeda setiap tahun,” ujarnya.
Peserta yang ikut berpartisipasi sebanyak 85 orang berasal dari empat kabupaten di Madura dan delapan kabupaten/kota di Jatim dan Jateng.
“Mereka mengikuti MEC sebagai penghargaan terhadap warisan budaya keris yang dikreasi agar bisa menampilkan kostum terbaik,” pungkasnya. (Yasik/Fer)