- Oleh MC KOTA PONTIANAK
- Jumat, 20 Desember 2024 | 11:44 WIB
: Gerakan Satu Rekening Satu Pelajar | Foto : MC Pontianak
Oleh MC KOTA PONTIANAK, Rabu, 18 September 2024 | 18:45 WIB - Redaktur: Untung S - 159
Pontianak, InfoPublik – Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, menekankan pentingnya menabung sejak dini sebagai cara menumbuhkan jiwa kompetisi yang sehat di kalangan anak-anak, terutama di lingkungan sekolah. Kebiasaan itu diyakini akan bermanfaat bagi masa depan mereka.
“Kebiasaan menabung harus ditanamkan sejak dini, karena tidak selamanya orang tua akan memiliki rezeki yang cukup. Menabung akan sangat berguna saat kita ingin membiayai pendidikan anak ke jenjang yang lebih tinggi,” ujar Ani Sofian usai membuka Lomba Gerakan Satu Rekening Satu Pelajar (Kejar) tingkat SMP se-Kota Pontianak di SMP N 8 Pontianak, Rabu (18/9/2024).
Ani Sofian menyambut baik peluncuran lomba ini sebagai langkah untuk meningkatkan literasi keuangan di kalangan pelajar. Menurutnya, tugas pemerintah di bidang pendidikan tidak hanya menyediakan fasilitas, tetapi juga membekali siswa dengan kemampuan menghadapi tantangan keuangan di masa depan.
“Orang tua perlu mengawasi tabungan anak. Meskipun pendidikan di Kota Pontianak gratis, kebutuhan lain seperti seragam dan sepatu tetap harus dibeli. Oleh karena itu, penting bagi anak untuk terbiasa menabung agar beban tidak terasa berat,” katanya.
Selain itu, Pemkot Pontianak juga menggalakkan gerakan menabung di kalangan ASN melalui BPR Khatulistiwa. Ani Sofian berharap agar para aparatur negara merasakan manfaat dari kebiasaan menabung, terutama menjelang pensiun.
“Di Koperasi Kantor Gubernur Kalimantan Barat, saya sudah menerapkan hal ini, dan responnya sangat positif. Teman-teman yang pensiun terkejut dengan simpanan yang mereka terima,” tambah Ani.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak, Sri Sujiarti, menjelaskan bahwa program ini didasari oleh Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 2019 tentang Hari Indonesia Menabung, serta beberapa peraturan pendidikan terkait pembinaan kesiswaan dan penguatan pendidikan karakter.
“Program ini diluncurkan di SMPN 8 Pontianak dan diikuti oleh perwakilan dari 79 sekolah jenjang SMP, baik negeri maupun swasta se-Kota Pontianak,” jelas Sri.
Tujuan utama dari program ini adalah meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di kalangan pelajar. Program ini juga mengajarkan pentingnya hidup hemat, bersabar, serta bijak dalam mengelola uang saku.
“Melalui program ini, kami ingin membangun karakter siswa yang hemat, teratur, dan memiliki kontrol diri dalam penggunaan uang. Program ini memberikan pengalaman berharga tentang nilai uang dan pentingnya perencanaan keuangan sejak dini,” ujar Sri.
Peluncuran Gerakan Kejar ini menunjukkan komitmen Pemerintah Kota Pontianak dalam mempersiapkan generasi muda yang cerdas secara finansial dan memiliki karakter yang kuat. Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia dalam meningkatkan literasi keuangan di kalangan pelajar.
“Hasil yang kami harapkan adalah para pelajar bisa memahami nilai uang, pentingnya perencanaan keuangan, serta bagaimana mencapai tujuan keuangan di masa depan,” tutup Sri. (kominfo/Gema Mahardhika)