Provinsi Riau Raih Investasi Rp53 Triliun, Siap Kejar Target Nasional 2024

:


Oleh MC PROV RIAU, Selasa, 17 September 2024 | 08:32 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 148


Pekanbaru, InfoPublik - Provinsi Riau memiliki kekayaan sumber daya yang beragam, meliputi sektor perkebunan, kehutanan, energi, kesehatan, pendidikan, wisata, dan budaya. Menyadari potensi besar ini, Pemerintah Provinsi Riau membuka pintu bagi para investor yang tertarik untuk berinvestasi di Bumi Lancang Kuning.

Penjabat (Pj) Gubernur Riau, Rahman Hadi, menyampaikan hal tersebut saat menerima audiensi investor dari enam negara di Rumah Dinas Gubernur Riau, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau pada Jumat (13/9/2024).

"Jika ada investor yang ingin berinvestasi di Riau, selama administrasi lengkap, pelaksanaannya akan berjalan cepat," ujar Pj Gubernur Riau. Ia juga menambahkan bahwa jika ada aspek perpajakan yang menjadi kewenangan provinsi, pihaknya siap melakukan negosiasi.

Rahman Hadi menekankan bahwa untuk memajukan Provinsi Riau, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Ia mengingatkan bahwa negara-negara maju juga sangat bergantung pada peran investor.

"Kami berharap para investor yang hadir kali ini dapat mengajak investor lainnya untuk berinvestasi di Riau," tuturnya.

Sebagai informasi, total realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) selama Januari hingga Juni 2024 mencapai Rp53,13 triliun. Ini berarti realisasi investasi sudah mencapai 50,09 persen dari target nasional sebesar Rp106,07 triliun untuk tahun 2024.

Riau menempati peringkat keenam secara nasional untuk realisasi investasi semester pertama 2024. Dari total Rp53,13 triliun, sebesar Rp40,35 triliun merupakan investasi PMDN, menempatkan Riau di peringkat keempat secara nasional. Sementara realisasi investasi PMA mencapai USD852,07 juta (setara Rp12,78 triliun), menempatkan Riau di posisi ketujuh sebagai penyumbang investasi PMA secara nasional.

"Target investasi kita untuk tahun 2024 sebesar Rp106 triliun, dan hingga Juli sudah mencapai Rp53 triliun. Kami siap membantu percepatan perizinan agar target tersebut dapat tercapai sesuai ketentuan yang berlaku," pungkasnya.

 

Berita Terkait Lainnya