:
Oleh MC PROV RIAU, Selasa, 17 September 2024 | 08:23 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 126
Pekanbaru, InfoPublik — Penjabat (Pj) Gubernur Riau, Rahman Hadi, menyampaikan bahwa upaya pengendalian inflasi di daerah harus terus dilakukan secara berkesinambungan. Meskipun demikian, Riau memiliki keunggulan dari sisi daya beli masyarakat yang relatif tinggi.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, per Agustus 2024, Riau mengalami deflasi sebesar 0,27 persen secara bulanan (month to month/m-to-m). Secara year to date (y-to-d), Riau mencatat inflasi sebesar 0,46 persen. Sementara inflasi secara tahunan (year on year/y-on-y) tercatat 1,99 persen.
Rahman Hadi menjelaskan, pengendalian inflasi tidak selalu berarti menekan harga kebutuhan pokok hingga terlalu rendah. Hal ini karena harga yang terlalu rendah dapat berdampak negatif pada kesejahteraan petani sebagai produsen.
Namun, dia juga menekankan pentingnya menjaga daya beli masyarakat agar aktivitas ekonomi tetap berjalan dengan baik.
"Stabilitas harga kebutuhan pokok harus dijaga, agar tidak terlalu tinggi dan juga tidak terlalu rendah," ujarnya saat ditemui di Kantor Gubernur Riau, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau pada Jumat (13/9/2024).
Rahman Hadi juga menegaskan bahwa meskipun Riau bukan penghasil pangan utama, provinsi ini diuntungkan oleh kemampuan daya beli masyarakatnya yang cukup tinggi. Oleh karena itu, peran pemerintah adalah menjaga stabilitas pasokan pangan di pasar.
"Operasi pasar menjadi salah satu opsi penting, terutama ketika harga kebutuhan pokok mulai meningkat. Sejauh ini, operasi pasar terbukti efektif dalam pengendalian inflasi," jelasnya.
Sebagai informasi, Riau meraih penghargaan dari Kompas sebagai salah satu daerah dengan upaya pengendalian inflasi terbaik di Indonesia. Selain Riau, penghargaan serupa juga diterima oleh Papua, Sulawesi Barat, dan Kalimantan Utara.
(Mediacenter Riau/mlb)