:
Oleh MC PROV RIAU, Selasa, 17 September 2024 | 08:13 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 120
Samarinda, InfoPublik – Setelah berhasil melaju ke babak final dalam ajang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXX, Tim Fahmil Quran putra kafilah Riau semakin fokus melakukan persiapan intensif.
Dengan waktu yang tersisa satu hari sebelum final, Nuzul Ilham Akbar, Langgeng Surya Winata, dan Muhammad Muhajir berlatih keras untuk meningkatkan kemampuan mereka agar tampil maksimal di babak puncak.
Pelatih Tim Fahmil Quran Putra Riau, Syafudin, mengatakan bahwa persiapan kali ini difokuskan pada penguatan mental, peningkatan kecepatan, serta ketepatan dalam menjawab soal-soal. Pemantapan hafalan juga menjadi prioritas utama.
“Penguasaan materi sudah disiapkan berbulan-bulan sebelumnya. Sekarang, fokus kita adalah memantapkan mental mereka menjelang final," ujarnya di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada Jumat (13/09/2024).
Syafudin mencatat setiap penampilan anak didiknya dan melakukan evaluasi untuk mengoptimalkan pertandingan di babak final. Menurutnya, menjaga konsistensi mental tim adalah langkah penting, mengingat Fahmil Quran adalah kompetisi yang menguji penguasaan materi dan ketepatan dalam menjawab soal.
"Besok, mereka akan berhadapan dengan peserta terbaik dari seluruh provinsi di Indonesia. Jika ikhtiar sudah dilakukan, tinggal kita berikan motivasi dan doa untuk anak-anak yang akan tampil di final MTQ Nasional 2024," jelasnya.
Dalam setiap sesi latihan, tim dibimbing secara intensif dengan simulasi soal-soal yang lebih kompleks dibandingkan babak sebelumnya. Latihan tersebut dirancang agar peserta terbiasa dengan tekanan tinggi dan mampu merespons soal-soal dengan cepat dan tepat, termasuk yang berkaitan dengan tafsir, hadis, dan pengetahuan agama Islam.
"Semua peserta memiliki kesempatan yang sama untuk tampil terbaik. Tidak ada yang pasti kuat hingga pengumuman juara," ungkap Syafudin.
Sebagai pemacu semangat, Syafudin mengingatkan tim dengan semangat juang seperti Thariq bin Ziyad, yang terkenal dengan ungkapan "Isy Kariman au Mut Syahidan" (hidup mulia atau mati syahid). Ia mengajak tim untuk menghadapi kompetisi ini dengan tekad kuat, baik menang maupun kalah tetap dalam kemuliaan.
Anggota Tim Fahmil Riau, Nuzul Ilham Akbar, mengakui bahwa meski tekanan semakin besar menjelang final, mereka tetap berusaha tenang dan fokus. Akbar berharap seluruh masyarakat Riau mendoakan kelancaran tim di babak final.
"Kami tahu tantangan di final akan lebih berat, tapi dengan latihan yang optimal dan doa dari masyarakat Riau, insyaallah kami yakin bisa memberikan yang terbaik," pungkasnya.
(Mediacenter Riau/bib)