:
Oleh MC PROV RIAU, Selasa, 17 September 2024 | 07:40 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 98
Pekanbaru, InfoPublik - Indonesia dikenal sebagai negara yang religius dan beragam, sehingga menjaga keseimbangan antara hak-hak beragama dan komitmen terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menjadi tantangan tersendiri.
Plt Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau, Muliardi, menyampaikan hal tersebut saat menjadi narasumber dalam kegiatan Sosialisasi Moderasi Beragama yang ditujukan bagi Guru Agama di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau pada Kamis (12/9/2024).
Dalam pemaparannya, Muliardi menekankan tiga tantangan utama yang dihadapi dalam kehidupan bernegara terkait keagamaan. Pertama, berkembangnya sikap dan praktik beragama yang ekstrem. Kedua, klaim kebenaran subjektif yang diikuti pemaksaan kehendak atas tafsir agama. Ketiga, praktik beragama yang tidak selaras dengan semangat cinta tanah air dan kebhinekaan dalam bingkai NKRI.
"Moderasi beragama diharapkan menjadi solusi atas tantangan-tantangan ini, dengan memperkuat esensi ajaran agama dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara," tegas Muliardi dalam acara yang diinisiasi oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Riau.
Ia juga menekankan pentingnya mencerdaskan kehidupan beragama untuk merawat persatuan di tengah perbedaan tafsir keagamaan. Moderasi beragama menjadi salah satu cara menjaga keindonesiaan yang beragam.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana, Kamarudin, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk dukungan FKUB Provinsi Riau terhadap program moderasi beragama yang diusung pemerintah. Tujuannya adalah menjaga keharmonisan dan memperkuat kerukunan antarumat beragama serta antara umat beragama dengan pemerintah.
"Kegiatan ini diikuti oleh 60 peserta yang terdiri dari guru agama nonformal lintas agama dan penyuluh agama. Juga dihadiri oleh para tokoh lintas agama di Provinsi Riau," jelas Kamarudin.
(Mediacenter Riau/sa)