Asisten III Setda Prov. Gorontalo: Penyusunan RAD KSB Harus Perhatikan Aspek Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan

: Foto bersama sebagian peserta Forum Konsultasi Publik Penyusunan Dokumen Rencana Aksi Daerah Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD-KSB) tahun 2024-2026. (Foto: istimewa)


Oleh MC PROV GORONTALO, Kamis, 12 September 2024 | 11:25 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 256


Kota Gorontalo, InfoPublik - Forum Konsultasi Publik Penyusunan Dokumen Rencana Aksi Daerah Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD-KSB) tahun 2024-2026 dibuka oleh Yosef P. Koton selaku Plt Asisten Bidang Administrasi Umum Setda Provinsi Gorontalo yang mewakili Pj Gubernur Gorontalo, Rabu (11/9/2024).

Dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh Bapppeda Provinsi Gorontalo dan SKALA ini, Yosef menegaskan bahwa Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2019 tentang rencana aksi nasional perkebunan kelapa sawit berkelanjutan (RAN KSB) tahun 2019-2024 menginstruksikan kepada para menteri, kepala badan, gubernur dan bupati/walikota agar melaksanakan RAN KSB 2019-2024 sesuai tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing.

“Di tingkat provinsi, penyusunan dan penerapan rencana aksi daerah (RAD) kelapa sawit berkelanjutan merupakan amanah dari tindak lanjut Instruksi Presiden tersebut dalam rangka membangun keselarasan pembangunan sektor perkebunan sawit di daerah dengan arahan kebijakan pembangunan nasional,” tutur Yosef.

Ia menjelaskan industri kelapa sawit merupakan salah satu sektor yang mempunyai potensi untuk berkontribusi terhadap perekonomian Provinsi Gorontalo. Di tahun 2023 pertumbuhan ekonomi Provinsi Gorontalo mencapai angka 4,92 persen, untuk tahun 2023 share PDRB sektor pertanian sebesar 37,75 persen.

Tapi seiring dengan pertumbuhan sektor ini ada berbagai tantangan, termasuk isu lingkungan seperti rehabiltiasi hutan lahan, peningkatan kesejahteraan petani, perindungan sosial, peningkatan kualitas infrastruktur penunjang sawit, dan tuntutan pasar global akan produk yang berkelanjutan.

“Kegiatan ini merupakan momentum penting dalam upaya kita bersama untuk memastikan bahwa pengelolaan industri kelapa sawit di daerah kita dapat berjalan dengan prinsip-prinsip keberlanjutan yang mengedepankan keseimbangan antara aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan,” ujar Yosef.

Penyusunan rencana aksi daerah ini menjadi sangat krusial dalam menetapkan arah kebijakan dan langkah strategis untuk mengelola sektor ini dengan bijaksana.

Dalam proses penyusunan RAD ini, Yosef menekankan pentingnya partisipasi aktif dari semua pemangku kepentingan. Konsultasi publik yang dilakukan ini adalah wujud nyata dari komitmen bersama untuk melibatkan semua pihak dalam merumuskan kebijakan yang tepat.

Yosef mengharapkan diskusi yang konstruktif, terbuka, dan komprehensif, sehingga dokumen yang dihasilkan benar-benar mencerminkan kebutuhan dan aspirasi seluruh masyarakat Gorontalo.

“Keberlanjutan tidak hanya berbicara tentang pelestarian lingkungan, persoalan sosial, tetapi juga bagaimana kita bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya para petani kelapa sawit, serta memastikan bahwa Provinsi Gorontalo mampu bersaing di pasar domestik dan global dengan produk-produk yang berkualitas dan ramah lingkungan,” papar Yosef.

Ia menjelaskan pengelolaan yang berkelanjutan akan membuka peluang lebih besar bagi kita untuk memperluas akses pasar, baik domestik maupun internasional. “RAD yang kita susun ini tidak hanya menjadi sebuah dokumen kebijakan, tetapi juga menjadi panduan operasional yang jelas dan aplikatif,” ujarnya.

Implementasi kegiatan ini adalah kemampuan membawa perubahan nyata di lapangan, memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat, dan menjaga kelestarian alam untuk generasi yang akan datang. (mcgorontaloprov)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Kamis, 21 November 2024 | 08:20 WIB
Komoditas Kelapa Sawit Dominasi Kinerja Ekonomi Indonesia
  • Oleh MC PROV RIAU
  • Kamis, 14 November 2024 | 18:52 WIB
Harga TBS Kelapa Sawit Riau Tembus Rp3.635 Per Kg, Petani semakin Optimis
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Jumat, 1 November 2024 | 08:55 WIB
Kemenperin Dorong Hilirisasi Kelapa Sawit untuk Tingkatkan Nilai Tambah
  • Oleh MC PROV RIAU
  • Selasa, 29 Oktober 2024 | 20:11 WIB
Dinas Perkebunan Riau Umumkan Harga Baru TBS Sawit, CPO Mengalami Kenaikan