Bidan di Banyuwangi Diapresiasi BupatiBanyuwangi Terkait Penanganan Stunting dan AKI/AKB

: Bidan di Banyuwangi Diapresiasi BupatiBanyuwangi Terkait Penanganan Stunting dan AKI/AKB - Foto :Mc.Jatim


Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Rabu, 11 September 2024 | 12:12 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 100


Surabaya, InfoPublik – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menghadiri acara Seminar Akselerasi Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi (AKI/AKB) dan Stunting, dalam rangka HUT Ikatan Bidan Indonesia (IBI) ke - 73, yang diselenggarakan di Aula Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan, Kabupaten Banyuwangi. 

Mengutip laman Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Rabu (11/9/2024), acara seminar tersebut dihadiri 1000 bidan se-Banyuwangi yang bertugas di Puskesmas, RSUD, RS dan Klinik Swasta serta bidan mandiri.

“Selamat kepada Ikatan Bidan Indonesia yang saat ini berusia 73 tahun. Kami atas nama pemerintah daerah sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada rekan-rekan IBI yang selama ini telah berperan aktif dalam upaya penurunan AKI/AKB dan stunting di Banyuwangi,” kata Ipuk.

Bupati Ipuk mengatakan perlunya penanganan AKI/AKB serta stunting karena bukan hanya terkait masalah kesehatan, namun dampak jangka panjangnya pada pembangunan manusia dan ekonomi bangsa di masa depan. 

Untuk itu, katanya, perlu dilakukan pencegahan sejak dini dengan memberikan edukasi kepada remaja, calon pengantin, dan ibu hamil tentang pentingnya gizi dalam tumbuh kembang anak. Libatkan semua kader yang ada di masyarakat untuk upaya mencegah terjadinya kasus.

Ipuk juga menjelaskan bahwa penanganan masalah ini melibatkan banyak pihak. Antara lain melibatkan pendampingan dari dokter spesialis anak dan spesialis obgyn. "Kami juga sangat mengapresiasi inovasi Barak Pitu dari IBI Banyuwangi. Bersama kita bersinergi untuk menuntaskan masalah stunting dan AKI/AKB," katanya.

Barak Pitu sendiri yakni akronim dari Banyuwangi Bergerak Peduli Ibu Hamil Tujuh Terlalu. Tujuh terlalu yang dimaksud adalah kehamilan yang terlalu muda, terlalu tua, terl

alu lambat hamil, terlalu cepat hamil, terlalu kurus terlalu kurus, terlalu gemuk dan terlalu pendek. “Kami para bidan telah sepakat untuk menggiatkan Barak Pitu saat pelayanan kebidananan. Sehingga apabila ditemukan kasus harus segera dilakukan rujukan dini untuk mendapatkan intervensi dari rumah sakit dan dokter kandungan,”tambahnya. (MC Prov Jatim /hjr-van/eyv)

 

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Selasa, 17 September 2024 | 02:48 WIB
Laga Terakhir Cabor Petanque PON XXI, Jatim Raih Perak
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Selasa, 17 September 2024 | 02:43 WIB
Jatim Tundukkan Aceh 3-2 di Final Sepak Bola Putra PON XXI
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Selasa, 17 September 2024 | 02:45 WIB
Alma Ariella Tsany Sumbang Perak Panjat Tebing Nomor Lead Perorangan Putri
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Selasa, 17 September 2024 | 02:36 WIB
Menang dari DIY, Tim Voli Pasir Putri Jatim Bawa Tiket Semifinal
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Selasa, 17 September 2024 | 02:31 WIB
Sukses Kalahkan Jabar2, Voli Pantai Putra Jatim1 Tembus Semifinal PON XXI/2024
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Selasa, 17 September 2024 | 02:46 WIB
Dewan Hakim PB PON Putuskan Emas untuk Peselam Jatim Angeline
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Selasa, 17 September 2024 | 02:21 WIB
Sukses Kalahkan Jabar2, Voli Pantai Putra Jatim1 Tembus Semifinal PON XXI/2024
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Senin, 16 September 2024 | 22:52 WIB
Kalahkan Sumut 0-3, Tim Voli Indoor Putri Jatim Melaju ke Semifinal