- Oleh MC KOTA TIDORE
- Selasa, 19 November 2024 | 15:49 WIB
: TPID Tidore kembali melakukan sidak pasar pada minggu pertama September
Oleh MC KOTA TIDORE, Selasa, 10 September 2024 | 16:14 WIB - Redaktur: Inda Susanti - 252
Tidore, InfoPublik - Tim Teknis Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Tidore Kepulauan, Provinsi Maluku Utara, melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) pasar untuk menanggapi isu nasional terkait kenaikan harga cabai rawit.
Sidak yang berlangsung di Pasar Gosalaha Tidore pada Selasa (10/9/2024) ini dipimpin langsung oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Keuangan Abdul Hakim Adjam, bersama Plt Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kota Tidore Selvia M Nur serta Kepala Bagian Ekonomi Setda Kota Tidore Nurlaila Yasin.
Abdul Hakim Adjam menjelaskan, sidak pasar ini merupakan tindak lanjut dari rakor dengan Kementerian Dalam Negeri mengenai kenaikan harga cabai rawit yang terjadi secara nasional.
"Setelah rakor dengan Kemendagri, kami mendapati adanya kenaikan harga pada beberapa komoditas, salah satunya cabai rawit. Namun, kami mengamati bahwa harga bahan pokok dan barito di Kota Tidore masih dalam kondisi stabil," ujar Abdul Hakim.
Dia juga menambahkan bahwa meskipun terjadi kenaikan harga pada minggu pertama September, harga cabai rawit kini berada di kisaran Rp80.000 per Kg.
"TPID Kota Tidore akan terus memantau dan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk memastikan inflasi tetap terkendali," lanjutnya.
Kepala Bagian Ekonomi dan SDA Setda Kota Tidore, yang juga Sekretaris TPID Kota Tidore Kepulauan, Nurlaila Yasin, menambahkan, harga barito saat ini masih stabil.
"Harga cabai rawit bervariasi karena pasokan yang masuk berasal dari berbagai daerah seperti Makassar, Manado, Halmahera Utara, dan Halmahera Timur," jelasnya.
Nurlaila juga mengungkapkan rencana TPID untuk berkolaborasi dengan daerah penghasil barito untuk mempermudah distribusi dan mengontrol harga bahan pokok.
"Kami akan melakukan kerjasama dengan daerah-daerah penghasil pasokan barito agar distribusi ke Kota Tidore lebih efisien. Ke depan, kami juga berencana membuka gerai TPID di setiap kecamatan, bukan hanya saat event tertentu, tetapi juga untuk mendukung usaha menengah kecil dalam pemenuhan sembako," tambah Nurlaila.
Inovasi ini bertujuan membantu pedagang dan masyarakat dengan mengurangi biaya transportasi dan memastikan ketersediaan bahan pokok di pasaran.
"Gerai TPID bukanlah kompetitor, tetapi mitra dari pedagang ritel modern, untuk memastikan masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga yang wajar," tandas Nurlaila.
Dengan langkah-langkah proaktif ini, TPID Kota Tidore berkomitmen untuk menjaga stabilitas harga dan mendukung masyarakat di tengah kenaikan harga cabai rawit dan bahan pokok lainnya. (Uyun/MC Tidore)