Selain Kurangnya Gizi, Kasus Gizi Berlebih Juga Jadi Masalah di Gorontalo

: Plt Asisten Bidang Administrasi Umum Setda Provinsi Gorontalo, Yosef P Koton, bersama para pengurus DPD Pergizi Pangan Gorontalo periode 2024-2029. (Foto: istimewa)


Oleh MC PROV GORONTALO, Selasa, 10 September 2024 | 15:58 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 276


Kota Gorontalo, InfoPublik - Plt Asisten Bidang Administrasi Umum Setda Provinsi Gorontalo, Yosef P Koton, memberikan apresiasi kepada Ketua dan pengurus DPD Pergizi Pangan Gorontalo periode 2024-2029.

Hal itu disampaikannya saat mewakili Pj Gubernur Gorontalo ketika melantik Pengurus DPD Pergizi Pangan periode 2024 - 2029, Selasa (10/9/2024).

“Saat ini negara kita sedang dihadapkan pada keadaan globalisasi yang telah memberikan berbagai tantangan, dan terjadi kompetisi pada semua bidang pembangunan termasuk bidang kesehatan, gizi, pangan sehingga sangatlah dibutuhkan peran semua lini pembangunan yang bersinergi,” kata Yosef.

Menurutnya, pembangunan di Provinsi Gorontalo telah menitikberatkan pada program-program yang bertujuan untuk mendukung persaingan yang terjadi guna mempersiapkan sumber daya yang memadai dan kompoten pada hari ini dan di tahun akan datang.

Hal ini, kata Yosef, tidak lepas dari peran zat gizi dalam makanan yang dikosnusmsi setiap hari dan diseimbangkan dengan berbagai keadaan seperti status gizi, umur, berat badan, aktivitas fisik, kondisi kesehatan, ekonomi, budaya dan agama. Adalah penting diantisipasi bahwa masalah kurang gizi pada anak dapat melemahkan kondisinya sehingga dengan mudah bisa terjangkit dengan berbagai penyakit infeksi termasuk dapat berintelegensi rendah.

“Begitu anak bermasalah gizi termasuk tengkes atau pendek, maka selanjutnya pada usia dewasa nanti sangat mudah mengalami berbagai penyakit tidak menular,” ujar Yosef.

Adanya masalah kelebihan gizi malah dapat memudahkan munculnya penyakit-penyakit tidak menular seperti diabetes mellitus, hipertensi, jantung koroner, gangguan ginjal, stroke, bisa juga penyakit keganasan yakni kanker.

Di Gorontalo, bukan hanya kurangnya gizi yang jadi masalah, tapi juga masalah status gizi lebih. Berdasarkan hasil pengukuran, memang terjadi penurunan, tetapi kelebihan status gizi lebih tetap saja terjadi peningkatan.

Di Gorontalo, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, ada balita tengkes 32,5 persen dan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 telah terjadi penurunan menjadi 26,5 persen.

Sangat ironis bahwa pada umur 16-18 tahun tengkes malah lebih tinggi dibanding balita yang pada tahun 2018 sebesar 39,54 persen dan tahun 2023 sebesar 35,2 persen.

Tentu saja hal itu menunjukkan bahwa harapan adanya peningkatan tinggi badan pada saat dewasa tidak terjadi, dan sebaliknya yang terjadi adalah peningkatan status gizi pendek atau stunting.

Demikian pula hasil Riskesdas 2018 dan SKI 2023, bahwa kelebihan berat badan di Gorontalo pada balita hanya 3,97 persen, naik menjadi 4,4 persen. Tetapi pada umur >18 tahun kelebihan berat badan terjadi peningkatan yang begitu tinggi, yakni tahun 2018 sebesar 39,12 persen dan tahun 2023 menjadi 42,5 persen. Artinya, masalah gizi lebih di Gorontalo masih tinggi, dan dibutuhkan sentuhan intervensi pencegahan dan penangannya yang komprehensif.

Kegiatan ini dihadiri Ketua Umum DPP Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan Indonesia (Pergizi Pangan Indonesia), Ketua SKPD Pemerintahan Provinsi Gorontalo, Direktur Poltekkes Kementerian Kesehatan, Komandan Korem dan Kapolda Gorontalo, pengurus organisasi profesi kesehatan, Himpunan Alumni IPB University Gorontalo, keluarga alumni Fakultas Kedokteran Gadjah Mada, pengurua PKK dan BKOW, para mahasiswa dari Poltekkes, UNG, IAIN, UG, Stikes Batara, UBM, Unbita, dan Universitas Ichsan. (mcgorontaloprov)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB MUSI BANYUASIN
  • Selasa, 8 Oktober 2024 | 10:00 WIB
Hadiri Pelantikan Pimpinan DPRD Muba, Pj Bupati Ungkap Harapan Ini
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Jumat, 4 Oktober 2024 | 18:20 WIB
Gizi Atlet di PEPARNAS XVII Solo Terjamin, Libatkan Kolaborasi Hotel dan Ahli Gizi
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Jumat, 4 Oktober 2024 | 11:14 WIB
Bapanas dan BPS Identifikasi Faktor Kerawanan Pangan, Targetkan SDGs 2030
  • Oleh MC KAB BANGKALAN
  • Kamis, 3 Oktober 2024 | 21:02 WIB
Dinas Ketahanan Pangan Bangkalan Gelar Gerakan Pangan Murah di Pejagan
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Kamis, 3 Oktober 2024 | 13:33 WIB
Mukhamad Mukhanif Melantik PNS dan Pejabat Administrator BPS Provinsi Gorontalo
  • Oleh MC KAB BANGKALAN
  • Rabu, 2 Oktober 2024 | 15:08 WIB
Dinas Pertanian TPHP Usulkan Penambahan Kuota Penyuluh Pertanian di Bangkalan
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Senin, 30 September 2024 | 14:20 WIB
Bapanas Gencarkan Edukasi Nasional untuk Kurangi Food Waste Menuju Indonesia Emas 2045
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Jumat, 27 September 2024 | 20:59 WIB
Dinas Arpus Provinsi Gorontalo Gelar Pelantikan Jabatan Fungsional Arsiparis