- Oleh MC KAB SLEMAN
- Senin, 9 September 2024 | 21:21 WIB
: Pemerintah Kalurahan Banyuraden menyelenggarakan imunisasi Japanese Encephalitis (JE) bagi 300 anak-anak usia sembilan bulan hingga usia kurang 15 tahun pada Sabtu 7 September 2024.
Oleh MC KAB SLEMAN, Senin, 9 September 2024 | 13:32 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 112
Sleman, InfoPublik - Untuk mencegah potensi penyebaran penyakit radang otak dan menciptakan kekebalan kelompok atau herd immunity, Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Gamping II bekerjasama dengan Pemerintah Kalurahan Banyuraden menyelenggarakan imunisasi Japanese Encephalitis (JE) bagi 300 anak-anak usia sembilan bulan hingga usia kurang 15 tahun pada Sabtu 7 September 2024.
Kegiatan vaksinasi dipimpin oleh Kepala Puskesmas Gamping II dr. Aris Misyari.
Ahli Muda Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Sudarto Edi Hartono yang turut hadir menjelaskan, vaksinasi JE merupakan satu-satunya langkah pencegahan yang efektif karena belum ada pengobatan khusus untuk penyakit radang otak.
“Apabila terinfeksi maka dampaknya sangat berat dan seringkali mengakibatkan cacat seumur hidup bahkan kematian,” ungkapnya. Karenanya ia sangat mengapresiasi partisipasi aktif masyarakat dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk tenaga kesehatan dari Puskesmas Gamping II.
Sementara dr. Aris Misyari menuturkan bahwa virus Japanese Encephalitis menyebar melalui gigitan nyamuk, terutama nyamuk Culex yang dapat menyebabkan peradangan pada otak yang berpotensi fatal yakni hingga kematian.
Dibeberkan dokter Aris, cakupan imunisasi yang tinggi diharapkan penyebaran virus Japanese Encephalitis dapat diminimalisir karena semakin sedikit orang yang rentan terinfeksi. Kekebalan kelompok sangat diperlukan untuk melindungi individu yang tidak dapat diimunisasi, seperti mereka yang memiliki kondisi medis tertentu ataupun bayi yang terlalu muda untuk divaksinasi.
“Saya mengajak seluruh orang tua untuk memastikan anak-anaknya mendapatkan vaksinasi ini agar kita bisa mencegah penyebaran penyakit JE dan melindungi generasi masa depan,” ucapnya.
Ia berharap agar masyarakat, khususnya orangtua lebih memahami pentingnya vaksinasi sebagai langkah pencegahan utama terhadap penyakit yang tidak memiliki pengobatan spesifik. Lewat edukasi yang terus-menerus menjadikan masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang salah atau mitos mengenai imunisasi sehingga program kesehatan ini mendapatkan dukungan penuh dari berbagai lapisan masyarakat.
“Semoga program vaksinasi ini dapat menjangkau seluruh anak yang berhak menerima sehingga masyarakat Sleman khususnya di wilayah Kalurahan Banyuraden bisa lebih sehat dan terlindungi dari penyakit radang otak,” pungkas dr. Aris. (Adnan Nurtjahjo|KIM Pararta Guna Kapanewon Gamping)