- Oleh MC KAB PENAJAM PASER UTARA
- Rabu, 28 Agustus 2024 | 17:37 WIB
: Asisten II Bilang Perekonomian dan Pembangunan Pemkab PPU, Sodikin, saat membuka ekspose Adipura yang digelar di Kantor Bupati PPU, Rabu (4/9/2024). (Foto: istimewa)
Oleh MC KAB PENAJAM PASER UTARA, Rabu, 4 September 2024 | 20:40 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 124
Penajam, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) telah tujuh kali meraih Piala Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam pengelolaan sampah dan ruang terbuka hijau.
Untuk itu, prestasi yang telah diraih tersebut harus dapat dipertahankan atau bahkan ditingkatkan, tentunya melalui kerja sama seluruh sektor yang terlibat dalam proses penilaian Adipura tersebut. Hal itu disampaikan oleh Asisten II Bilang Perekonomian dan Pembangunan Pemkab PPU, Sodikin, saat membuka ekspose Adipura yang digelar di Kantor Bupati PPU, Rabu (4/9/2024).
“Prestasi piala Adipura ini telah tujuh kali kami terima dan semoga ini bisa kita pertahankan atau bahkan kita tingkatkan di tahun 2024 ini. Ini tugas kita bersama,” ujar Sodikin.
Lebih jauh, kata Sodikin, terkait ekspose Adipura, saat ini pemda PPU telah berada pada nuansa Ibu Kota Negara (IKN ) sebagai serambi nusantara. Artinya, kata dia, sekecil apa pun yang ada di PPU saat ini menjadi pantauan bagi semua, baik tingkat nasional maupun internasional.
Dia mengatakan bahwa sejak 10 bulan lalu Pj Bupati PPU telah mengubah nuansa PPU menjadi lebih dikenal hingga tingkat nasional. Kini berbagai event-event besar, bahkan tingkat nasional hingga internasional, kerap digelar di serambi nusantara PPU.
"Artinya, sebuah kabupaten akan naik kelas jika wilayah itu mampu menyelenggarakan event-event nasional hingga internasional. Dan PPU sudah melakukan itu," ungkapnya.
Sodikin menambahkan, ada beberapa titik pantau yang menjadi penilaian Adipura di PPU. Tentunya masing-masing titik tersebut harus bisa dikelola bersama dan jangan sampai titik-titik yang telah ada terabaikan.
"Makanya dalam pertemuan sebelumnya kita telah melibatkan semua pihak terkait, baik kepala desa, lurah, sekolah, Dishub dan lainnya. Harapannya, tugas-tugas ini dapat kita kerjakan bersama," papar Sodikin.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten PPU, Syamsiah mengatakan bahwa piala Adipura bukan hanya milik DLH saja, tetap jugai milik Pemerintah Kabupaten PPU. Menurutnya Adipura tidak bisa diraih sendiri, tetapi harus ada kerja sama tim untuk mewujudkan itu semua.
“Makanya hari ini kami mengundang semua unsur yang ada di setiap titik-titik pantau Adipura. Kebetulan di PPU ada 19 titik yang dinilai mulai dari pelabuhan, terminal, rumah sakit, kelurahan, dinas, bank sampah dan lain sebagainya,” ujarnya.
Kegiatan ekspos Adipura ini turut dihadiri sejumlah pihak yang bertanggung jawab di masing-masing titik pantau penilaian di PPU kabupaten, seperti para lurah, kepala desa, camat, pihak sekolah, dinas, dan pihak terkait lainnya. (Humas6/*DiskomfoPPU)