- Oleh MC KOTA TIDORE
- Sabtu, 28 Desember 2024 | 08:17 WIB
: Kepala Dinas Kesehatan Pulau Taliabu, Kuraisia Marsaoly (kiri) bersama tim tinjau ruangan Pustu Kawalo, Kecamatan Taliabu Barat, Maluku Utara, Rabu (21/8/2024). Dok: Laode Havidl
Oleh MC KOTA TIDORE, Sabtu, 24 Agustus 2024 | 02:43 WIB - Redaktur: Inda Susanti - 365
Taliabu, InfoPublik – Dinas Kesehatan (Dinkes) Pulau Taliabu, Maluku Utara, mengambil langkah penting dalam transformasi sistem kesehatan dengan meninjau langsung Puskesmas Pembantu (Pustu) di Desa Kawalo, Kecamatan Taliabu Barat.
Peninjauan ini merupakan bagian dari persiapan awal atau Kick Off Integrasi Layanan Primer (ILP) yang bertujuan untuk memperkuat sistem kesehatan di wilayah tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Pulau Taliabu, Kuraisia Marsaoly, menjelaskan bahwa ILP berfokus pada tiga aspek utama: siklus hidup, integrasi layanan kesehatan, dan penyediaan layanan kesehatan melalui jejaring yang mencakup kecamatan, desa, serta pemantauan wilayah setempat.
Program ini didasarkan pada Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) RI Nomor 2015 Tahun 2023 tentang Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, yang merupakan bagian integral dari reformasi kesehatan di Indonesia.
"Kick Off ILP akan melibatkan semua Puskesmas di Pulau Taliabu untuk berkomitmen menjalankan program ini dengan segera," ujar Kuraisia di Taliabu, Rabu (21/8/2024).
Saat ini, hanya empat Puskesmas di Pulau Taliabu yang telah menjalankan ILP, yaitu Puskesmas Samuya, Puskesmas Lede, Puskesmas Nggele, dan Puskesmas Bobong. Sementara itu, lima Puskesmas lainnya belum menerapkan program ini.
Namun, Kuraisia menekankan pentingnya seluruh Puskesmas dan Pustu berkomitmen untuk mencapai target implementasi ILP 100 persen pada tahun 2025.
Dia juga menyoroti bahwa ILP merupakan elemen kunci dalam transformasi sistem kesehatan di layanan primer, yang menjadi fokus Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat.
Program ini didukung oleh berbagai organisasi yang bekerja sama untuk memperkenalkan dan menerapkan ILP di berbagai kabupaten di Indonesia.
Dengan mempertimbangkan kondisi alam dan kesiapan tenaga medis di Pustu Kawalo, Kuraisia menilai bahwa desa tersebut layak menjadi lokasi uji coba ILP di wilayahnya.
Kondisi alam yang sering menjadi hambatan dalam proses rujukan pasien, serta tantangan terkait angka kematian ibu dan bayi (AKI-AKB), dan masalah gizi kurang dan stunting, menjadikan ILP sebagai solusi yang tepat untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan di daerah tersebut.
"Kick Off Integrasi Layanan Primer ini sangat tepat untuk membantu masyarakat mendapatkan layanan kesehatan yang lebih mudah diakses," pungkas Kuraisia. (lh/MC Tidore)