Bebas dari Lalat Buah, Jabar Ekspor Perdana Mangga Gedong Gincu ke Jepang Oktober 2024

:


Oleh MC PROV JAWA BARAT, Kamis, 15 Agustus 2024 | 21:27 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 228


Kota Bandung, InfoPublik – Sekretaris Daerah  Jawa Barat (Sekda Jabar) Herman Suryatman mengatakan ekspor mangga gedong gincu saat ini sedang finalisasi dan bersiap dikirim perdana ke Jepang pada Oktober 2024.

Guna memperlancar ekspor, Pemdaprov Jabar sudah bekerja sama secara bilateral deengan IJEP (Indonesia - Japan Economic Partnership Agreement), maupun multirateral dengan AJCEP (ASEAN - Japan Comprehensive Economic Partnership).

"Kita sedang berikhtiar. Selain produk potensial yang sudah kita ekspor, sekarang sedang finalisasi persiapan ekspor mangga gedong gincu dari lima kabupaten, Sumedang, Cirebon, Kuningan, Majelangla, Indramayu," ujar Herman Suryatman usai FGD Percepatan Ekspor Mangga Gedong Gincu ke Jepang, di Gedung Sate Bandung, Kamis (15/8/2024).

Menurut Herman, tantangan paling besar adalah standardisasi mangga gedong gincu secara internasional. Hal yang paling utama adalah buah yang akan diekspor harus bebas lalat buah.

Untuk itu, Pemdaprov bekerja sama dengan Balai Karantina dan Institut Pembangunan Jawa Barat (InJabar), yakni lembaga think tank milik Universitas Padjadjaran, dibantu para eksportir untuk memenuhi standar yang dipersyaratkan.

"Alhamdulillah rekomendasi dari Balai Karantina sudah kita tempuh, semua standar internasional yang harus dipenuhi termasuk antisipasi lalat buah," katanya.

Herman berharap Oktober mendatang Jabar sudah bisa mengirimkan ekspor perdana mangga gedong gincu. "Tahun ini insyaallah kita akan eksekusi dan ini persiapan rapat terakhir," katanya.

Mangga gedong gincu sendiri menjadi salah satu buah unggulan Jabar. Ini sesuai dengan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 31 Tahun 2018 tentang Pengembangan Buah-buahan serta Sayuran Unggulan dan Prospektif di Daerah Provinsi Jawa Barat.

Misi untuk ekspor perdana mangga gedong gincu ke Jepang telah melalui 17 tahun negosiasi dengan Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries (MAFF) Jepang. Selama ini, Jepang menganggap Jabar menjadi tempat berkembang biak lalat buah (bactrocera occipitalis), sejenis organisma hama pengganggu. Padahal di Indonesia jenis lalat ini hanya ada di Pulau Kalimantan, dan selama ini tidak ada lalu lintas mangga dari Kalimantan ke Jabar.

Argumentasi ini diperkuat dengan hasil uji yang dilakukan Injabar dan Balai Karantina, bahwa mangga gedong gincu dari Sumedang, Majalengka, Indramayu, Cirebon, bebas dari lalat buah.

Negosiasi menemui titik terang setelah pada Februari 2024 MAFF mengirimkan surat resmi yang membolehkan gedong gincu diekspor ke Jepang.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV JAWA BARAT
  • Jumat, 22 November 2024 | 11:14 WIB
Pemda Harus Manfaatkan Teknologi Digital untuk Jalin Komunikasi ke Masyarakat
  • Oleh MC PROV JAWA BARAT
  • Rabu, 20 November 2024 | 22:45 WIB
Sapawarga Buka Kanal Aduan Pilkada 2024
  • Oleh MC PROV JAWA BARAT
  • Selasa, 12 November 2024 | 10:21 WIB
Ciptakan Harmoni Musik dengan Genteng, Bey: Bangkitkan Cinta pada Budaya Jabar
  • Oleh MC PROV JAWA BARAT
  • Rabu, 6 November 2024 | 20:27 WIB
Gerak Cepat BPBD Jabar Tangani Bencana di Tiga Daerah