- Oleh Wahyu Sudoyo
- Sabtu, 21 Desember 2024 | 14:57 WIB
: KET: Pendamping dan Pengurus UMKM Lestari Saporkren pajangkan hasil olahan pada kegiatan Bakti Sosial dan Kesehatan TNI AL yang dilaksanakan di Pantai WTC, Raja Ampat, Rabu, (7/8/2024)Petrus Rabu
Oleh MC KAB RAJA AMPAT, Jumat, 9 Agustus 2024 | 13:35 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 292
Raja Ampat, InfoPublik - Sebuah stand pameran UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) menawarkan sejumlah produk olahan yang memukau di Pantai WTC, Distrik Kota Waisai, Ibukota Kabupaten Raja Ampat pada Rabu 7 Agustus 2024.
Berbagai hasil olahan, baik hasil perikanan maupun perkebunan seperti noken, topi mahkota, ikan asin dan abon yang dipacking dengan rapi dan berbagai kerajinan yang terbuat dari kerang laut terpajang pada stand yang berukuran kurang lebih 3 x 3 meter tersebut.
Dibalik produk olahan berdiri mama-mama Papua yang ternyata berasal dari UMKM Lestari Kampung Saporkren-Distrik Waigeo Selatan Raja Ampat.
“Kami diundang untuk memasarkan hasil olahan dan kerajinan kami pada kegiatan ini,” ujar Pendamping UMKM Lestari Saporkren, Iriani Mamoribo ditengah kesibukannya menata stand tersebut.
Hari itu UMKM Lestari berserta seluruh anggotanya hadir di Pantai WTC untuk memeriahkan kegiatan Bakti Sosial dan Kesehatan TNI AL yang dihadiri langsung Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali yang didampingi Ketua Umum Jalasenastri Fera Muhammad Ali .
Iriani Mamoribo menjelaskan UMKM Lestari terbentuk karena adanya sumber daya alam yang ada di Kampung Saporkren, baik potensi perikanan maupun perkebunan. Di mana kata dia, potensi perikanan terbagi menjadi potensi perikanan pengolahan, Nonpengolahan atau nonkonsumsi.
“Potensi ini yang kita dorong karena Kampung Saporkren ini sendiri sebagai kampung wisata. Hal ini yang menyebabkan kami mendorong pelaku UMKM untuk terus berkompentensi untuk mengola sumber daya alam, potensi sumber daya alam Kampung Saporkren itu sendiri agar menjadi souvenir atau oleh-oleh atau cendramata, di mana para pengunjung bukan hanya datang menikmati wisata yang ada tetapi mereka bisa membeli oleh-oleh yang disediakan pelaku UMKM,” ujarnya.
Dengan demikian jelasnnya, akan menambah peningkatan ekonomi pelaku UMKM dan masyarakat sekitar. Diterangkannya sejak dibentuk pada 2018, UMKM Lestari ini memiliki keanggotaan sebanyak 10 orang yang terdiri dari pengurus tiga orang dan tujuh anggota .
“Dari 10 anggota ini masing-masing sudah terbagi ada yang di bidang perikanan, ada juga di bidang handicraft atau kerajinan tangan. Kegiatan UMKM Lestari selama ini adalah melakukan membuat kerajinan di bidang handicraf dan produk olehan perikanan, bahkan mereka sudah menghadiri berbagai event besar yang dilaksanakan Pemda Raja Ampat,” tutur Iriani, sapaan Iriani Mamoribo.
Awal terbentuknya pada enam tahun lalu, UMKM ini hanya fokus pada pembuatan kripik pisang atau potensi perkebunan namun setelah mendapat pendamping dari Dinas Koperasi dan UMKM, usahanya mulai merambah ke pengelolaan hasil perikanan dan kerajinan tangan lainnya.
Dari produk yang dipajang saat itu, nampak anggota UMKM Lestari Saporkren tersebut sangat telaten. Saat itu hanya beberapa sampel hasil olahan yang dipajang seperti ikan asin, abon ikan, kripik pisang, noken dan berbagai macam perhiasan dari kerajinan tangan.
“Harapan saya sebagai pendamping atau pembina kelompok UMKM ini bisa menjadi contoh bagi kampung lain di Raja Ampat. Karena setiap kampung di Raja Ampat memiliki ketersediaan sumber daya alam yang sama seperti yang dimiliki Kampung Saporkren, dan juga hasil dari kelompok UMKM ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari dari pelaku UMKM sendiri,” harap Iriano Mamoribo. (Petrus Rabu/MC.Kab.Raja Ampat)