: BPBD Batang Lakukan Mitigasi, Edukasi Penyelamatan Diri Saat Gempa Bumi
Oleh MC KAB BATANG, Kamis, 8 Agustus 2024 | 11:17 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 107
Batang, InfoPublik - Setelah gempa berkekuatan magnitudo 4,4 mengguncang pada 7 Juli 2024, yang merusak 271 rumah dan puluhan fasilitas umum, Pemerintah Kabupaten Batang mulai melakukan mitigasi kegempaan hingga ke masyarakat di desa-desa. Tujuannya, agar bisa melakukan evakuasi mandiri.
“Saya punya tugas mengedukasi masyarakat agar bisa melakukan evakuasi mandiri saat terjadi gempa. Sosialisasi sudah dilakukan, kita menyasar ke desa-desa juga sekolah-sekolah,” kata Kepala Pelaksana Tugas (Plt) BPBD Batang Ulul Azmi saat ditemui di Balai Desa Banjiran, Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang, Rabu (7/8/2024).
Sosialisasi ini telah dilakukan di beberapa desa yaitu Desa Cepagan Kecamatan Warungasem, Desa Karangtengah Kecamatan Subah, Desa Lebo Kecamatan Gringsing, dan Desa Ujungnegoro Kecamatan Kandeman. Selain itu, sosialisasi juga dilakukan di SMPN 4 Batang, SMPN 5 Batang, SMPN 1 Tersono, SDIT Permata Hati Batang, dan MAN Batang.
“Gempa Batang 4,4 magnitudo yang terjadi merupakan jenis gempa tektonik kerak dangkal. Dipicu oleh sesar lokal aktif dengan mekanisme sesar mendatar. Kabupaten Batang merupakan salah satu kawasan seismik aktif, karena berdekatan dengan jalur sesar Pekalongan yang memiliki potensi gempa bumi 6,5 magnitudo,” jelasnya.
Gempa yang terjadi terbilang merusak lantaran faktor pusat lindu yang dangkal. Juga mekanisme gerak sesar atau patahannya yang mendatar, hingga faktor bangunan. Gempa juga dipengaruhi pergerakan sesar aktif Pekalongan yang memiliki jarak radius sampai 16 kilometer. Segmen Pekalongan, merupakan salah satu sesar Baribis Kendeng.
“Area Batang sampai Pekalongan sendiri, BMKG mencatat ada pergeseran sesar 0,1 milimeter per tahun. Temuan tersebut merupakan hasil analisis dari data PusGen yang terbit 2017 silam,” terangnya.
Kemudian ada segmen Pekalongan, Batang juga berdekatan dengan segmen Weleri. Untuk mengawasi segmen Weleri itu, sebenarnya sudah ada early warning system (EWS) di Desa Ketanggan, Kecamatan Gringsing.
“EWS ada di Ketanggan, ada stasiun sensor gempa. Kita sebenarnya lebih waspada patahan Weleri, tapi yang kena ternyata Pekalongan-Batang. Kita kaget juga. Mungkin kita bisa nambah satu EWS lagi, untuk wilayah Batang barat,” tandasnya. (MC Batang, Jateng/Roza/Siska)