Eskalasi di Timur Tengah tak Berdampak Langsung bagi Sumbar
: Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi. Foto: kemlu.go.id
Oleh Eko Budiono, Kamis, 18 April 2024 | 11:59 WIB - Redaktur: Untung S - 867
Jakarta, InfoPublik - Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi menyatakan, peningkatan eskalasi di Timur Tengah pascaserangan Iran terhadap Israel pada beberapa waktu lalu itu tidak berdampak langsung terhadap Ranah Minang.
"Sejauh ini belum ada dampak dari peningkatan eskalasi di Timur Tengah terhadap Provinsi Sumbar," kata Mahyeldi, melalui keterangan resmi, seperti dilansir ANTARA, Kamis (18/4/2024).
Meskipun tidak ada dampak langsung, Pemerintah Provinsi Sumbar tetap mengantisipasi efek dari eskalasi di Timur Tengah, terutama di sektor perdagangan dari dan ke Sumbar.
Selanjutnya, Pemerintah Provinsi Sumbar juga masih menelusuri ada atau tidak Warga Negara Indonesia (WNI), khususnya asal Ranah Minang yang berada daerah konflik.
"Sampai sekarang kita belum mendapatkan informasi ada atau tidak warga asal Sumbar di daerah terdampak konflik Timur Tengah," kata gubernur.
Mahyeldi menambahkan, masyarakat di Ranah Minang selama ini terus berada di barisan pro kemerdekaan bagi Tanah Palestina dari jajahan Zionis Israel.
Hal itu juga sejalan dengan komitmen Presiden pertama Indonesia, Soekarno, bahwa selama kedaulatan Palestina sebagai negara merdeka belum sepenuhnya dicapai, maka Indonesia, termasuk masyarakat Minangkabau akan terus mendukung rakyat Palestina.
"Masyarakat Minangkabau akan terus mendoakan kemerdekaan Palestina dan berharap perdamaian segera terwujud," ujar eks Wali Kota Padang itu.
Gubernur yang kerap disapa Buya tersebut menilai, pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) telah berbuat maksimal untuk kemerdekaan Palestina, misalnya mendesak Dewan Keamanan PBB untuk segera menghentikan genosida yang dilakukan Israel.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi memastikan, warga negara Indonesia (WNI) yang berkegiatan di Timur Tengah dalam kondisi baik pascaserangan Iran ke Israel pada Sabtu (13/4/2024) malam.
"WNI sejauh ini alhamdulillah dalam keadaan baik, dalam artian tidak terdampak situasi yang ada," kata Retno melalui keterangan resmi, Selasa (16/4/2024).
Menurut Retno, pihaknya terus melakukan pantauan dari dekat terhadap perkembangan situasi yang terjadi di Timur Tengah, bahkan hampir setiap hari Kemenlu mengadakan rapat secara virtual dengan Kedutaan Besar RI di wilayah yang terjadi eskalasi, seperti Yaman, Teheran, dan Mesir.
"Termasuk contigensi plan atau rencana darurat sudah kami buat. Jadi, untuk KBRI-KBRI itulah yang kami lakukan sampai saat ini," katanya.
Terkait dengan upaya perlindungan WNI, Retno mengatakan bahwa Kemenlu telah menerbitkan travel advice atau imbauan perjalanan menuju Timur Tengah sejak 13 April 2024.
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber infopublik.id