: Pemerintah Kota Tidore Kepulauan intens mengikuti Rakor Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024 yang dipimpin langsung oleh Mendagri Muhammad Tito Karnavian secara virtual di Ruang Rapat Wali Kota, Senin (22/4/2024). Foto: Rizky
Oleh MC KOTA TIDORE, Rabu, 24 April 2024 | 08:42 WIB - Redaktur: Inda Susanti - 109
Tidore, InfoPublik – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024 pada Senin (22/4/2024) menekankan upaya pengendalian inflasi jangan sampai kendor.
Tito menekankan pentingnya menjaga dan mengontrol inflasi jangan sampai kemudian sudah tidak terkendali sehingga akan sulit sekali teratasi, meskipun pada tingkat nasional inflasi berada di angka yang relatif terkendali yaitu 3,05% secara tahunan (year-on-year/yoy).
“Kita mampu secara internal bisa mengatasi inflasi ini, salah satu kuncinya adalah manajemen kita dalam melaksanakan koordinasi seperti ini secara konsisten, baik di tingkat pusat minimal sebulan sekali dan dengan semua daerah seminggu sekali,” ujarnya.
Tito menambahkan, angka inflasi nasional adalah hasil pekerjaan pemerintah pusat dan hasil pekerjaan akumulasi semua pemerintah daerah (Pemda).
“Oleh karena itulah semua daerah sekali lagi saya menekankan, tolong untuk betul-betul menjaga tingkat inflasi masing-masing,” tandasnya.
Untuk diketahui, Rakor Pengendalian Inflasi Daerah diikuti perwakilan Pemda dari seluruh kabupaten/kota secara daring, salah satunya Pemerintah Kota (Pemkot) Tidore Kepulauan, Maluku Utara (Malut).
Terkait arahan Mendagri, Kepala Bidang Fasilitasi Sarana dan Prasarana Pasar (FSDP) Dinas Perindagkop dan UKM Kota Tidore Kepulauan, Andi Kirana, mengatakan, dalam mengantisipasi kenaikan harga-harga pangan, pihaknya rutin melakukan sidak ke pasar dan distributor tingkat 2 agar tidak menahan barang.
Selain itu, saat terjadi kenaikan harga barang atau komoditi tertentu secara nasional, pihaknya rutin melakukan pemantauan harga pasar setiap hari dan ketersediaan stok setiap bulan.
“Juga menjaga pasokan melalui jalur distribusi seperti kapal tol laut dari Surabaya, kapal udara dari Makassar, kapal fery dari Manado, kapal motor antar pulau, berkoordinasi dengan distributor ke-1 dari Surabaya dan distributor dari Ternate, kemudian jemput program pemerintah pusat,” terang dia.
Lebih lanjut Andi juga membeberkan tren perkembangan harga bahan kebutuhan pokok masyarakat per komoditi di Kota Tidore Kepulauan pada minggu kedua dan ketiga April 2024.
“Berdasarkan data SP2KP dan Pemantauan Pasar Tidore di minggu pertama setiap bulan berjalan, disparitas harga komoditi yang berfluktuasi pada minggu ke-2 dan ke-3 April 2024 di Pasar Tidore dan Provinsi Maluku Utara, di mana sebagai salah satu penyumbang inflasi daerah adalah komoditi cabai rawit dan bawang merah,” ungkapnya.
Faktor penyebab kenaikan harga dua komoditi tersebut di Pasar Tidore dan Provinsi Maluku Utara secara umum adalah karena jelang Lebaran Idulfitri dan stok yang berkurang akibat distribusi terganggu karena ditutupnya Bandara Baabullah dan Bandara Sam Ratulangi.
“Sementara untuk bawang merah, kurangnya pasokan dari produsen petani bawang merah, juga pengaruh harga secara nasional, serta kondisi iklim tidak menentu khusus komoditi hortikultura lokal,” tambah Andi.
Turut hadir dalam rakor TPID, Staf Ahli Wali Kota Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Keuangan Abdul Hakim Adjam; Kepala BPS Kota Tidore Kepulauan Oki Afrizal; dan pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait yang tergabung dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Tidore Kepulauan. (tn/MC Tidore)