: - Pj Bupati Temanggung Hary Agung Prabowo didampingi tim BPBD, Dinas Sosial dan Forkopimcam Parakan meninjau lokasi korban banjir di Lingkungan Kentengsari,
Oleh MC KAB TEMANGGUNG, Selasa, 23 April 2024 | 16:55 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 122
Temanggung, InfoPublik - Pj Bupati Temanggung Hary Agung Prabowo didampingi tim BPBD, Dinas Sosial dan Forkopimcam Parakan meninjau lokasi korban banjir di Lingkungan Kentengsari, Kelurahan Parakan Wetan, Kecamatan Parakan, Senin (22/4/2024).
Hujan Deras yang terjadi pada Minggu 21 April sore hari, mengakibatkan banjir besar di aliran Kali Galeh yang menghantam pengaman/bronjong rumah. Akibat kejadian tersebut, dua rumah mengalami longsor. Beruntung, sewaktu kejadian pemilik tidak berada di rumah, sehingga tidak menimbulkan korban luka, maupun jiwa.
Pada kunjungan tersebut, Pj Bupati menyerahkan secara simbolis bantuan logistik berupa mie instan, air mineral, beras, kecap, gula, teh, sarden, makanan siap saji, minyak goreng, terpal, peralatan mandi, kasur lantai, kaos, handuk, daster, ember, sendal jepit, serta 20 unit kawat brojong untuk penahan tebing sementara.
Toifur Hadi, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Temanggung mengatakan, arus banjir yang sangat besar itu mengakibatkan bronjong tidak kuat dan terbawa banjir. Sehingga dua rumah terdampak, karena pondasi rumah ambrol dan tidak bisa ditempati lagi.
BPBD Temanggung mengimbau kepada warga yang tinggal di bantaran sungai untuk meningkatkan kewaspadaan. Mengingat intensitas hujan yang masih tinggi, berpotensi terjadi banjir berskala besar.
"Masyarakat yang tinggal di tempat-tempat yang berisiko terjadinya bencana harus bisa mengantisipasinya, karena apapun, itukan membahayakan jiwa, kalau sampai terus menerus terjadi seperti ini. Jadi kita berikan sosialisasi ataupun pemahaman tanggap bencana dan antisipasinya kepada masyarakat di tempat yang rawan bencana," tambahnya.
Salah satu korban, Imam Darwoto (45) mengatakan, sebelum pondasi ambrol diterjang banjir, dirinya sempat menyelamatkan sebagian barang berharga yang berada di kamar anaknya, namun sebagian barang di gudang hilang terbawa banjir.
"Saya masih sempat menyelamatkan barang-barang yang paling berharga dan berat-berat dulu, sampai tempat tidur tidak sempat saya selamatkan, cuma pakaian dan etalase, karena punya anak dan istri saya," katanya.
Akibat kerjadian ini, tiga ruang rumah yakni kamar, dapur dan gudang barang-barang tidak bisa ditempati lagi.
"Untuk sementara ini, saya dan keluarga menempati ruang depan, kalau tiga ruang yang berada di belakang rumah tidak bisa digunakan lagi, karena dikhawatirkan bangunan rumah tersebut runtuh, karena kondisinya sudah menggantung," pungkasnya. (fir;sv;adi;ekp)