: Foto: Humas Otorita Ibu Kota Nusantara
Jakarta, InfoPublik - Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) kembali menerima pengajuan Letter of Intent (LoI) dari dua perusahaan di ajang Hannover Messe 2024, Hannover, Jerman, pada 25 April 2024. Kedua perusahaan itu adalah SGC (Sui Generis Consultants) Holding Group dan TechnoGIS.
“Keikutsertaan Otorita IKN di Hannover Messe 2024 merupakan peluang bagi kami untuk bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang tepat. Melalui LoI ini, saya berharap dapat berlanjut ke tahap berikutnya untuk investasi dengan teknologi di bidangnya masing-masing,” ucap Sekretaris Otorita IKN Achmad Jaka Santos dalam siaran pers yang diterima pada Senin (29/4/2024).
Sekretaris Otorita IKN menerima langsung LoI dari SGC Holding Group yang diwakili oleh CEO SGC Group Nicola Pinto-Tironi dan TechnoGIS yang diwakili oleh CEO TechnoGIS Sarono.
Salah satu kolaborasi penting terjalin dengan SGC Holding Group, perusahaan asal Australia yang bergerak di bidang manajemen proyek serta konsultasi energi, infrastruktur, dan pertambangan.
Melalui LoI ini, SGC Holding Group berkomitmen untuk bekerja sama dalam tiga aspek utama: (1) Pemanfaatan energi alternatif yang berasal dari limbah; (2) Pengurangan ketergantungan pada batu bara melalui alternatif energi berkelanjutan; dan (3) Pemanfaatan kembali karbon, sehingga berkontribusi pada upaya untuk memenuhi komitmen Net Zero Strategy 2045. Ini menunjukkan komitmen kuat Otorita IKN dalam mendorong keberlanjutan di tingkat nasional dan global.
Dalam konteks yang sama, kesempatan kerja sama juga terbuka dengan TechnoGIS, salah satu perusahaan start-up geospasial terbaik di Asia Tenggara. TechnoGIS fokus pada isu lingkungan dan menawarkan solusi untuk bencana alam, degradasi hutan, serta pemetaan dan survei lahan, pertambangan dan energi, juga pengembangan kota pintar.
Dalam kerja sama strategis antara Otorita IKN dan TechnoGIS, TechnoGIS berkomitmen untuk (1) Penyediaan dasbor untuk memantau bencana lingkungan melalui Platform GIS dan pemantauan area IKN dengan citra satelit; (2) Analisis dan sumber daya manusia tentang ilmu pengetahuan, analisis lingkungan, dan teknologi informasi; serta (3) Pemantauan perangkat Internet of Things (IoT) untuk masalah lingkungan.