Ragam Tema Dipilih Sekolah Rayakan Hardiknas 2024, Mulai Kesehatan hingga Usung Kebhinekaan

: Sejumlah pelajar memperingati Hardiknas dengan menggelar pawai kostum adat di area Dracik Kampus Batang.


Oleh MC KAB BATANG, Jumat, 3 Mei 2024 | 01:00 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 131


Batang, InfoPublik - Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2024 ditunjukkan ratusan pelajar kelas X SMAN 1 Batang (Smantang) dengan menampilkan senam kesehatan dibalut tarian daerah. Selain bermanfaat bagi kebugaran tubuh, kolaborasi unik tersebut juga menunjukkan kreativitas yang ditampilkan dalam program P5.

Kepala SMAN 1 Batang Saefudin mengatakan, kolaborasi tersebut tidak hanya untuk mendapatkan nilai dari projek yang ditampilkan, tapi memberikan manfaat bagi kesehatan dan melatih kekompakan.  “Anak diberikan kebebasan berkreasi dalam gerakan senam termasuk dalam mengkolaborasikan dengan musik,” katanya di Aula SMAN 1 Batang, Kabupaten Batang, Kamis (2/5/2024).

Terkait kurikulum Merdeka Belajar, telah memasuki tahun ke-3. Manfaatnya sangat terasa bagi anak dan guru karena memberikan kebebasan ruang berinovasi dalam kegiatan belajar mengajar. “Semoga tidak ada perubahan kurikulum lagi, ketika ganti menteri. Kurikulum sudah tepat, anak dan guru juga sudah menikmati pola pembelajarannya, mereka tidak bisa terpisahkan dengan kurikulum Merdeka Belajar,” harapnya.

Kendati demikian, tetap ada kekurangan. Yakni kendala dirasakan oleh pendidik yang lebih senior, namun tidak bisa menyesuaikan. "Maka jika ingin maju, seluruh warga sekolah harus mampu mengikuti kemajuan teknologi pembelajaran," kata Saefudin.

Salah satu kelompok, Krisna bersama Lidya dan Safira menampilkan gerakan senam kreasi yang dikolaborasikan dengan kebudayaan daerah di Nusantara. “Gerakan pemanasan diambil dari Jawa Barat, gerakan inti dari Jawa Timur dan pendinginan dari Jawa Tengah,” jelasnya.

Selain SMAN 1 Batang (Smantang), perayaan Hardiknas 2024 juga dilakukan SMPN 3 Batang (Spega) dengan tema berbeda. Mengusung kebhinekaan, ratusan pelajar menggelar pawai dengan mengenakan kostum dari 15 suku di Nusantara. Selain mengedukasi anak didik agar saling menghargai perbedaan, keunikan tiap kostum adat juga dinilai untuk mendapatkan hadiah sebagai kostum terbaik.

Waka Kesiswaan Mursito Adi mengatakan, Hardiknas tahun ini tidak hanya diperingati dengan melaksanakan upacara tetapi anak melakukan pawai di sepanjang jalan Ki Mangunsarkoro. “Tujuannya supaya kostum adat yang mereka kenakan itu bisa mengenalkan dan meningkatkan kecintaan terhadap budaya dari seluruh Nusantara,” terangnya di area Dracik Kampus.

Kostum yang dikenakan diambil dari 15 perwakilan suku di Indonesia. Mulai dari suku Papua, Padang, Nias, Kalimantan Dayak dan lainnya. “Semoga dengan memakai kostum adat ini anak tidak membeda-bedakan suku dan budaya daerah lain. Mereka lebih bisa menghargai perbedaan, tetap menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan,” tegasnya.

Salah satu siswa, Satria yang mengenakan kostum adat Papua karena keunikan kostumnya. “Saya pilih pakai kostum adat Papua karena menarik dan berbeda dari yang lain. Siapa tahu nanti bisa juara dan dapat hadiah,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Heri/ Jumadi/Sri Rahayu)