: Kegiatan pengukuran kebugaran jasmani dengan menggunakan aplikasi SIPGAR bagi pegawai di Puskesmas Paguyaman, Kabupaten Boalemo. (Foto: istimewa)
Oleh MC PROV GORONTALO, Jumat, 3 Mei 2024 | 20:40 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 90
Kota Gorontalo, InfoPublik – Provinsi Gorontalo masih tercatat sebagai provinsi dengan pengelolaan program terbaik. Salah satunya adalah program Kesehatan Kerja dan Olahraga yang berhasil meraih ranking kedua secara nasional dalam pencatatan serta pelaporan pada aplikasi Sistem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga (SITKO) untuk triwulan satu tahun 2024, dengan capaian 41,92 persen, di bawah Jawa Tengah yang capaian 43,02 persen.
“Kami apresiasi puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atas pencapaian ini karena hal ini tidaklah mudah sebab pengelola program setelah melakukan kegiatan masih harus berkutat dengan pelaporan melalui aplikasi,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Anang S. Otoluwa, Jumat (3/5/2024).
Anang memberikan atensi khusus pada program Kesehatan Kerja dan Olahraga karena program tersebut bisa memberikan dampak signifikan dalam upaya promotif dan preventif.
“Program Kesehatan Kerja dan Olahraga bersama promosi kesehatan, kami harapkan bisa membantu mendorong masyarakat untuk melakukan aktivitas fisik maupun olahraga, mengingat penyakit tidak menular masih menjadi masalah utama kesehatan,” ungkap Anang.
Ia juga mengungkapkan data Riskesdas 2018, di mana dilaporkan bahwa telah terjadi peningkatan pada faktor risiko perilaku penyebab penyakit tidak menular, di antaranya yaitu 33,5% penduduk kurang melakukan aktivitas fisik.
Selain itu, pada publikasi Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, penduduk yang kurang melakukan aktivitas fisik juga meningkat menjadi 37,4 persen. “SKI merupakan survei sebagai pengganti Riskesdas yang selalu dilakukan setiap lima tahun,” ujar Anang.
Untuk itu, Anang mendorong agar jajaran kesehatan yang ada di kabupaten/kota hingga puskesmas bisa terus memberikan edukasi kepada masyarakat agar bisa melakukan aktivitas fisik dan olahraga sebagai salah satu upaya pencegahan, selain menjaga pola makan dengan asupan gizi seimbang dan bergizi, melakukan cek kesehatan secara berkala, dan hindari mengonsumsi alkohol dan merokok.
“Salah satu yang bisa dilakukan masyarakat dengan 10.000 langkah setiap hari, praktis, dan mudah yang dapat menurunkan berat badan, menurunkan tekanan darah, memperbaiki profil lipid dan mencegah mood negatif. Selain itu, bukti ilmiah pada wanita usia tua dengan berjalan 4.400 hingga 7.500 langkah per hari cukup untuk menurunkan morbiditas dan mortalitas,” papar Anang. (mcgorontaloprov/md/ilb/nancy)