Gelar Rembug Warga, Kranggan Dua Sleman Siap Jalani Evaluasi Proklim

: Warga Kranggan Dua mengadakan Rembug Warga untuk menghadapi Evaluasi Program Kampung Iklim (Proklim) dari Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Sleman. Kegiatan berlangsung di rumah Sugiyanto Kranggan 2 , Jogitirto, Berbah, Sleman, Minggu (5/5/2024). Foto: MC Sleman


Oleh MC KAB SLEMAN, Senin, 6 Mei 2024 | 14:27 WIB - Redaktur: Rafyq Alkandy Ahmad Panjaitan - 73


Sleman, InfoPublik - Warga Kranggan Dua mengadakan Rembug Warga untuk menghadapi Evaluasi Program Kampung Iklim (Proklim) dari Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Sleman. Kegiatan berlangsung di rumah Sugiyanto Kranggan 2 , Jogitirto, Berbah, Sleman, Minggu (5/5/2024)

Dukuh Kranggan dua Sukamto menyampaikan bahwa evaluasi proklim akan diadakan di kampung Pucung Umbulsari. Dia juga menyampaikan kesediaan warga untuk mewakili kapanewon Berbah dalam evaluasi proklim.

Adapun Ketua Kelompok Pengelola Lingkungan Hidup (KPLH) Kranggan dua yang menangani prokilm adalah Subagyo. 

"Nantinya yang akan bertanggung jawab proklim adalah ketua KPLH,” ujar Sukamto.

Lurah Jogitirto Mitha Mayasari,  mendukung sepenuhnya evaluasi proklim di Pucung Umbulsari. Mitha akan berkoordinasi dengan DLH Sleman mengenai sarana dan prasarana kelengkapan evaluasi proklim.

"Sebenarnya evaluasi proklim itu bertujuan mengajak masyarakat untuk hidup bersih dan sejahtera. Dan itu semua sudah menjadi perilaku masyarakat, sehingga tinggal mengemas dan membuat inovasi tambahan,” ungkap Mitha.

Panewu Berbah Tri Akhmeriyadi, menuturkan bahwa proklim itu merupakan kegiatan yang sudah biasa dilakukan dengan adaptasi dan mitigasi seperti pencegahan banjir dengan menjaga kebersihan saluran air, Kegiatan mengelola sampah dengan pilah sampah dari rumah tidak membakar sampah, hemat listrik dan air, menjaga mata air mengelola air hujan dengan sumur resapan dan biopori, serta pemanfaatan pekarangan dengan menanam sayur, toga dan buah buahan.

"Kegiatan tersebut sudah dilakukan masyarakat sebagai pendekatan adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim,” jelas Tri.

Kepala UPT BP4 wilayah VII Aris Widiyanto menyampaikan tentang pendekatan adaptasi perubahan iklim salah satunya pengutan ketahanan pangan  dengan budidaya pertanian yang baik  menggunakan pola tanam, pemakaian pupuk organik dan tidak ada pembakaran jerami sisa padi.

Pemanfaatan lahan pekarangan oleh Kelompok Wanita Tani juga merupakan  komponen  evaluasi proklim.

"Dari UPT pertanian akan selalu mendukung proklim sesuai wewenang bidang ketugasan,” tutup Aris. (Kusnadi/KIM Berbah)