: Akademisi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Pasifik Morotai (Unipas), Iswandi Wahab.(Foto: ist)
Oleh MC KOTA TIDORE, Selasa, 7 Mei 2024 | 16:29 WIB - Redaktur: Inda Susanti - 94
Ternate, InfoPublik - Akademisi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Pasifik Morotai (Unipas), meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pulau Morotai lebih memperhatikan biota laut endemik yang terancam punah.
Dosen Prodi Ilmu Kelautan Unipas, Iswandi Wahab, mengatakan, Morotai kaya akan potensi keanekaragaman hayati laut.
"Maka Morotai ini memiliki banyak biota endemik yang khusus di beberapa wilayah seperti spesies hiu berjalan, penyu, kuda laut dan beberapa lagi biota laut masuk dalam status terancam punah itu ada di Morotai," ujar Iswandi, Senin (6/5/2024).
Dia menambahkan, dalam penelusuran bersama dosen Unipas ternyata biota terancam punah ini belum mendapat perhatian khusus dari Pemkab Pulau Morotai.
"Hal ini kita bisa lihat dari Peraturan Bupati (Perbup) Pulau Morotai nomor 15 tahun 2018 tentang Perlindungan Sumber Daya Kelautan Perikanan. Di mana dalam Perbup itu tidak mencantumkan beberapa biota endemik tersebut," ujar Iswandi.
Dia melanjutkan, dalam Perbub tersebut pada pasal tertentu dijelaskan biota terkait dilindungi dan tidak bisa dieksploitasi secara sembarangan.
“Namun, hiu berjalan, kuda laut dan beberapa biota terancam tidak tercantum. Sehingga, perlu jadi perhatian Pemda untuk merevisi kembali Perbub," tukasnya.
Menurut dia, dilihat dari kondisi di lapangan masih banyak masyarakat belum tahu terkait peran penting dan vitalnya biota terancam punah tersebut. Selain sosialisasi perlu dukungan regulasi dari Pemda dan masyarakat untuk menjaga dan melestarikannya.
"Biota hiu berjalan itu berada di perairan khusus di Bere-Bere, kawasan Pulau Kokoya Kecamatan Morotai Selatan, Wayabula dan Tanjung Dehegila namun tidak menutup kemungkinan bisa tersebar di perairan Morotai," bebernya.
"Untuk kuda laut hampir sebagian besar di Selatan Pulau Morotai. Sementara penyu sering kita temui di wilayah Tiley," tutur Iswandi sembari menyebut di Tiley juga ada penangkaran penyu.
Lebih jauh, kata Iswandi, langkah yang sudah diambil Dosen Prodi Ilmu Kelautan adalah menyediakan data-data umum untuk biota terancam punah.
"Jadi, kita di perikanan sudah melakukan penelitian pemula untuk keberadaan kuda laut, hiu berjalan. Nah, ini data awal pendukung untuk bisa melihat bahwa Morotai punya potensi," tandasnya. (Sf/MC Tidore)