Konseling TBC Kurangi Angka Kejadian Putus Pengobatan dan Tingkatkan Kepatuhan Berobat

: Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Jeane I. Dalie, saat memberikan materi pada workshop konseling TBC. (Foto: MD)


Oleh MC PROV GORONTALO, Jumat, 2 Agustus 2024 | 20:39 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 160


Kota Gorontalo, InfoPublik – Tuberkolosis (TBC) merupakan satu dari sepuluh penyakit penyebab kematian di dunia. Penyakit ini merupakan penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis. Indonesia menempati urutan ketiga di dunia dalam hal penderita TBC, setelah India dan China.

Pengetahuan tentang penyakit dan terapi, khususnya tentang pengobatan, adalah kunci dalam kepatuhan pasien. Konseling kesehatan diharapkan mampu meningkatkan kesadaran pasien terhadap pengobatan. Konseling dapat meningkatkan pengetahuan pasien, sehingga pasien mengetahui pentingnya pengobatan TBC untuk menunjang proses kesembuhan.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Jeane I. Dalie, mengatakan, peran konseling sangat penting untuk menumbuhkan kepercayaan diri pasien dan memberikan motivasi untuk sembuh.

“Untuk penderita TBC karena seperti kita ketahui untuk kegiatan kita laksanakan hari ini bahwa ada penderita yang TBC itu mengalami hilang kepercayaan dalam penggunaan obat Tuberkulosis sehingga beberapa penderita dengan pengobatan yang cukup lama tentu mempengaruhi kejiwaan dari pasien tersebut, makanya kami dari Dinas Kesehatan Provinsi melakukan inisiatif terkait konseling untuk penderita TBC,” papar Jeane, Jumat (2/8/2024).

Jeane menilai, upaya konseling ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan cakupan dan tuntasnya pengobatan seorang pasien.

“Tentunya ini merupakan salah satu upaya kami dalam hal percepatan untuk pemberian terapi dan pengobatan untuk penderita TBC karena seperti kita ketahui juga bahwa dengan penderita-penderita Tuberkulosis yang sudah cukup lama ataupun yang sudah TBC RO, TBC SO dan TBC MDR. Nah ini yang perlu kita lakukan pendampingan dalam hal konseling penyakitnya,” pungkasnya.

Pendampingan psikososial oleh tenaga kesehatan sangat berarti bagi para pasien TBC untuk mendapatkan perhatian secara khusus hingga akhirnya meningkatkan motivasi untuk sembuh. Hal tersebut diharapkan dapat mengurangi angka kejadian putus pengobatan dan membuat pasien TBC semakin berdaya menjalankan proses pengobatan dan meningkatkan kepatuhan pasien dalam berobat. (mcgorontalorov/md/ilb/nancy)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB AGAM
  • Selasa, 26 November 2024 | 09:31 WIB
Bupati Agam Ajak Masyarakat Jaga Kesehatan dan Dukung Guru Hebat
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Senin, 25 November 2024 | 20:46 WIB
Posyandu Melati Jadi Teladan, Dorong Peningkatan Kesehatan Masyarakat di Lumajang
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Senin, 25 November 2024 | 20:52 WIB
Posyandu Melati Desa Kabuaran Lumajang Raih Prestasi Tingkat Jawa Timur
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Senin, 25 November 2024 | 19:19 WIB
Optimalisasi Pemanfaatan Mesin TCM, Gorontalo Tingkatkan Penemuan Kasus TBC
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Minggu, 24 November 2024 | 20:21 WIB
Dinkes Provinsi Gorontalo Bahas Program Makan Bergizi Gratis untuk Tahun 2025