- Oleh MC KAB SELUMA
- Selasa, 26 November 2024 | 09:48 WIB
: Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Jeane I. Dalie, saat memberikan materi pada workshop konseling TBC. (Foto: MD)
Oleh MC PROV GORONTALO, Jumat, 2 Agustus 2024 | 20:39 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 161
Kota Gorontalo, InfoPublik – Tuberkolosis (TBC) merupakan satu dari sepuluh penyakit penyebab kematian di dunia. Penyakit ini merupakan penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis. Indonesia menempati urutan ketiga di dunia dalam hal penderita TBC, setelah India dan China.
Pengetahuan tentang penyakit dan terapi, khususnya tentang pengobatan, adalah kunci dalam kepatuhan pasien. Konseling kesehatan diharapkan mampu meningkatkan kesadaran pasien terhadap pengobatan. Konseling dapat meningkatkan pengetahuan pasien, sehingga pasien mengetahui pentingnya pengobatan TBC untuk menunjang proses kesembuhan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Jeane I. Dalie, mengatakan, peran konseling sangat penting untuk menumbuhkan kepercayaan diri pasien dan memberikan motivasi untuk sembuh.
“Untuk penderita TBC karena seperti kita ketahui untuk kegiatan kita laksanakan hari ini bahwa ada penderita yang TBC itu mengalami hilang kepercayaan dalam penggunaan obat Tuberkulosis sehingga beberapa penderita dengan pengobatan yang cukup lama tentu mempengaruhi kejiwaan dari pasien tersebut, makanya kami dari Dinas Kesehatan Provinsi melakukan inisiatif terkait konseling untuk penderita TBC,” papar Jeane, Jumat (2/8/2024).
Jeane menilai, upaya konseling ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan cakupan dan tuntasnya pengobatan seorang pasien.
“Tentunya ini merupakan salah satu upaya kami dalam hal percepatan untuk pemberian terapi dan pengobatan untuk penderita TBC karena seperti kita ketahui juga bahwa dengan penderita-penderita Tuberkulosis yang sudah cukup lama ataupun yang sudah TBC RO, TBC SO dan TBC MDR. Nah ini yang perlu kita lakukan pendampingan dalam hal konseling penyakitnya,” pungkasnya.
Pendampingan psikososial oleh tenaga kesehatan sangat berarti bagi para pasien TBC untuk mendapatkan perhatian secara khusus hingga akhirnya meningkatkan motivasi untuk sembuh. Hal tersebut diharapkan dapat mengurangi angka kejadian putus pengobatan dan membuat pasien TBC semakin berdaya menjalankan proses pengobatan dan meningkatkan kepatuhan pasien dalam berobat. (mcgorontalorov/md/ilb/nancy)