- Oleh MC KOTA TIDORE
- Rabu, 30 Oktober 2024 | 14:30 WIB
: Entry Meeting Kegiatan Oceans for Prosperity – Lautra Komponen 3 yang dilaksanakan di Provinsi Gorontalo, Kamis (1/8/2024), di Hotel Aston. (Foto: Nova Diskominfotik)
Oleh MC PROV GORONTALO, Jumat, 2 Agustus 2024 | 07:04 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 158
Kota Gorontalo, InfoPublik – Gorontalo menjadi satu dari 11 provinsi yang diintervensi melalui program Laut Sejahtera (Lautra) atau Oceans for Prosperity. Program kerja sama Kementerian PPN/Bappenas melalui Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF), Kementerian Kelautan dan Perikanan RI ini fokus pada peningkatan pengelolaan berkelanjutan kawasan konservasi dan perikanan terumbu karang.
Direktur Kelautan dan Perikanan Kementerian PPN/Bappenas, Rahmat Mulianda, menjelaskan bahwa program Lautra diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.
“Kita sebagai negara yang memiliki kawasan laut dengan ekosistem di dunia yang paling lengkap, kita harus mampu mengelola secara komprehensif dari sisi ekonomi, ekologi dan sosial. Dengan Lautra, kita kembangkan alternatif lain potensi masyarakat sehingga tidak semata-mata mereka berharap dari menangkap ikan dengan perahu kecil,” kata Rahmat kepada wartawan usai hadir pada Entry Meeting Kegiatan Oceans for Prosperity – Lautra Komponen 3, di Hotel Aston, Kota Gorontalo, Kamis (1/8/2024).
Lebih lanjut, katanya, dipilihnya Gorontalo sebagai satu dari 11 lokus program Lautra karena memiliki potensi laut yang baik. Lokus program ada di Kawasan Konservasi Daerah (KKD) Teluk Gorontalo.
“Kenapa Gorontalo, karena salah satu daerah yang memiliki ekosistem laut yang unik. Tidak semua lokasi di Indonesia dilewati hiu paus. Ini merupakan anugerah yang harus kita manfaatkan dengan baik, kita kelola dengan baik dan mendatangkan manfaat bagi masyarakatnya,” imbuhnya.
Sementara itu, Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan Handoyo Sugianto menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Kementerian PPN/Bappenas yang telah memilih Gorontalo sebagai lokus program Lautra. Ia berharap program ini bisa meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
“Kita punya kurang lebih 900 KM garis pantai di utara dan selatan Gorontalo. Kita juga mempunyai suku Bajo di Boalemo dan Pohuwato di Kampung Torosiaje. Penduduk tersebut tinggal di atas laut. Nah potensi ini perlu dilestarikan dan dikembangkan,” kata Handoyo.
Program Lautra terdiri atas tiga komponen utama, yakni infrastruktur pengembangan kawasan, pengembangan masyarakat, serta komponen pendanaan. Acara yang digelar hari ini khusus untuk memperkenalkan strategi pendanaan inovatif kawasan konservasi dan ekonomi pesisir yang didukung oleh World Bank. (mcgorontaloprov/isam)