- Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
- Minggu, 24 November 2024 | 03:27 WIB
: Narasumber Pelatihan Pemandu Wisata Susur Gua. Foto : Rikhard/Mc.Malra
Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA, Sabtu, 27 Juli 2024 | 00:50 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 354
Langgur,InfoPublik - Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) menggelar pelatihan Pemandu Wisata Susur Gua untuk memperkuat pengembangan desa wisata dan potensi objek lainnya.
“Di Malra, sektor Pariwisata telah menjadi sektor andalan dan merupakan salah satu penyumbang bagi pendapatan daerah”kata Staf Ahli Bupati Bidang Perekonomian Keuangan dan Pembangunan Kace Rahajaan di Hotel Safira,Jumat (26/7/2024).
Dia mengatakan pengembangan pariwisata tidak dapat dilepaspisahkan dari kesiapan sumber daya manusia (SDM) yang tersedia dalam merencanakan dan mengelola potensi-potensi yang tersedia.
SDM yang tersedia akan mengerjakan potensi yang ada dengan mengedepankan semangat profesionalisme dan tanggung jawab bersama antara Pemerintah, masyarakat dan dunia usaha.
Pemerintah sebagai penentu kebijakan berupaya meningkatkan kapasitas, peran dan inisiatif dalam pembangunan pariwisata;
“Masyarakat sebagai subyek atau pelaku penting dalam menciptakan masyarakat yang sadar wisata dan juga sebagai penerima manfaat,” katanya.
Dunia usaha atau pelaku usaha/industri pariwisata dengan sumber daya, modal dan jejaring yang dimilikinya menjalankan peran dan fungsinya sebagai pengembangan dan atau sebagai pelaksana pembangunan kegiatan kepariwisataan.
Pariwisata merupakan salah satu sektor yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, meningkatkan apresiasi terhadap budaya daerah, menjalin persahabatan antar bangsa maupun individu dan membangun pengertian yang lebih baik dalam dunia global.
Menurutnya, sektor pariwisata bukanlah sektor yang berdiri sendiri tetapi merupakan industri yang multi sektor.
Pemerintah daerah sendiri berupaya maksimal untuk mendatangkan wisatawan dengan cara kegiatan rutin seperti Festival Pesona Meti Kei dan event-event lainnya, dan mengikuti event promosi di dalam negeri dan luar negeri.
Pengembangan dan peningkatan kualitas daya tarik wisata unggulan terus digalakkan Pemerintah.
Berbagai usaha nyata telah dibuat untuk mengakselerasi pencapaian target Maluku Tenggara sebagai salah satu destinasi prioritas di wilayah timur Indonesia.
Bukti usaha nyata tersebut dengan adanya pengakuan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pariwisata dan ekonomi kreatif yakni tiga tahun berturut terdapat tiga Desa Wisata yang telah masuk mencapai 50 besar Anugrah Desa Wisata Indonesia yakni Ohoi Ngilngof,Soinrat dan Ohoi Letvuan.
“Selain itu event Festival Pesona Meti Kei yang telah menjadi langganan event nasional juga memberikan kontribusi dalam menarik minat wisatawan baik asing dan domestik untuk berkunjung ke Malra,”jelasnya.
Kabupaten Maluku Tenggara dengan kekayaan alam dan budaya yang begitu berlimpah telah menunjukan kepada kita suatu geopark (taman alam) yang luar biasa.
Indikatornya adalah adanya air terjun serta curukan atau gua-gua alam yang terbentuk seperti Gua Hawang,Gua Luvat dengan lukisan purbakalanya yang begitu terkenal.
Untuk mengekspose dan mengeksplore gua-gua yang ada, maka diperlukan para pemandu minat khusus yang bergerak pada bidang pemanduan susur gua.
Dia berharap pelatihan pemandu wisata susur gua , sebagai wahana peningkatan SDM Pariwisata di Malra akan terus ditingkatkan dimasa yang akan datang.(MC.Maluku Tenggara/Adolof Labetubun/Eyv).