- Oleh MC PROV KALIMANTAN TENGAH
- Senin, 29 Juli 2024 | 18:40 WIB
: Foto bersama saat Pertemuan Koordinasi Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) -Foto:Mc.Kalteng
Oleh MC PROV KALIMANTAN TENGAH, Jumat, 26 Juli 2024 | 14:11 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 176
Palangka Raya, Infopublik - Kepala Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Dinas TPHP Provinsi Kalteng Alpan M Samosir menekankan pentingnya pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT).
Pengendalian OPT bertujuan untuk menekankan populasi dan tingkat serangan OPT agar tidak merugikan secara ekonomis dan aman bagi manusia serta lingkungan hidup.
"Salah satu kendala yang dapat menganggu capaian sasaran produksi, luas panen dan produktivitas adalah adanya gangguan OPT khususnya untuk tanaman padi,"kata Alpan dalam keterangannya. Jumat, (26/7/2024).
Ia juga menyampaikan kumulatif luas serangan OPT di Kalimantan Tengah pada periode Januari - Juni 2024 terdapat 3.538,40 ha yang meliputi luas terkena 3.532,90 ha dan puso 5,50 ha.
Sedangkan serangan OPT dengan periode yang sama pada tahun lalu Januari-Juni 2023 tercatat seluas 4058,65 ha.
"Perbandingannya serangan periode saat ini mengalami penurunan sebesar 12,82 persen," ungkap Alpan.
Sementara itu, akibat Dampak Perubahan Iklim, banjir pada musim tanam Oktober - Maret (MT Okmar) 2023/2024 sebanyak 2.393,3 ha dan kekeringan MT Okmar 2023/2024 sebanyak 0 ha. (Sumber:multimediadiskominfosantik/Tra/Eyv)