Lindungi Warga Halmahera Barat, BNPB Siapkan Sistem Peringatan Dini Banjir Lahar Dingin Gunung Ibu

Ternate, InfoPublik – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengambil langkah proaktif dengan mempersiapkan pembangunan sistem peringatan dini untuk banjir lahar dingin di kawasan Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat (Halbar), Provinsi Maluku Utara.

Hal itu sejalan dengan arahan Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto dalam Rapat Koordinasi Penanganan Darurat Erupsi Gunung Ibu pada 31 Mei 2024 lalu.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyatakan, pemasangan sistem peringatan dini ini merupakan tindak lanjut dari hasil pemetaan menggunakan drone serta kajian bersama Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

"Langkah ini diambil atas dasar pengalaman kejadian galodo yang melanda wilayah Sumatra Barat di awal tahun 2024," ujarnya di Ternate, Jumat (26/7/2024).

Gunung Ibu, dengan ketinggian 1.325 mdpl, meskipun mengalami erupsi terus menerus dengan intensitas kecil, menyimpan material vulkanik yang mudah runtuh. Material ini dapat menjadi lahar saat hujan deras terjadi.

Analisis dari PVMBG menunjukkan bahwa aliran lahar bisa meluas hingga ke area perkebunan dan pemukiman di sekitar sungai.

“Bukaan kawah di sisi barat laut gunung memungkinkan potensi luncuran lahar dingin ke beberapa desa di Kecamatan Tabaru, Kabupaten Halmahera Barat,” jelas Abdul.

Desa-desa seperti Borona, Todoke, Togorebasungi, Tuguis, Soasangaji, Tukuoku, Duono, hingga Togowo berpotensi terdampak.

Pada 9 Juli 2024, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halmahera Barat menerima laporan limpasan air Sungai Duono, yang berhulu di Gunung Ibu. Sungai ini meluap akibat hujan intens selama dua hari, membawa material pasir vulkanik ke jalan raya.

Dengan pembangunan sistem peringatan dini ini, diharapkan masyarakat di sekitar Gunung Ibu dapat lebih waspada dan siap menghadapi potensi banjir lahar dingin, sehingga keselamatan dan keamanan mereka lebih terjamin. (MC Tidore)