Pj Gubernur Kalbar Imbau Jajarannya Fokus pada Indikator Pembangunan Manusia

:


Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT, Jumat, 26 Juli 2024 | 18:00 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 145


Pontianak, InfoPublik - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson, mengimbau jajarannya untuk memperhatikan indikator kualitas pembangunan manusia antara lain usia harapan hidup (UHH), rata-rata lama sekolah (RLS), harapan lama sekolah (HLS), dan pengeluaran per kapita penduduk (PPP).

Harisson menyoroti adanya peningkatan UHH di seluruh kabupaten/kota Kalimantan Barat sejak 2010, dengan Kabupaten Bengkayang mencatat angka tertinggi sebesar 74,20 pada 2023.

Dalam mendukung hal itu, Harisson menekankan, bahwa faktor  lingkungan hidup, pendidikan, sosial, dan ekonomi memiliki peran yang sangat krusial. Kontribusi sejumlah faktor itu bisa mencapau sekitar 60-70 persen. Disusul dengan faktor kesehatan yang juga memiliki kontribusi yang cukup signifikan. 

"Faktor genetik dan pelayanan kesehatan memang berperan, namun lingkungan dan perilaku memiliki dampak yang jauh lebih besar. Misalnya dalam kasus stunting, orang tua yang pendek belum tentu memiliki anak yang pendek juga. Lingkungan dan pola asuh yang tepat dapat mencegah stunting," kata Harisson saat membuka  Focus Group Discussion(FGD) Percepatan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan BPKP bertema "Kesehatan Tahun 2023 dan 2024" di Hotel Swiss Belinn, Kota Singkawang, Provinsi Kalbar pada Kamis (25/7/2024).

Harisson menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan mendukung perilaku hidup sehat.

"Kita tidak bisa menyalahkan sektor kesehatan jika derajat kesehatan masyarakat belum optimal. Ini adalah tanggung jawab kita bersama," imbuhnya. 

Lebih lanjut, Pj Gubernur mengungkapkan kabar baik terkait penurunan tingkat kemiskinan. Berdasarkan survei terbaru, angka kemiskinan turun menjadi 6,32 persen pada 2024, sebelumnya berkisar 6,71 persen pada 2023 lalu. 

Kemudian,Kabupaten Kubu Raya mencatat angka kemiskinan terendah sebesar 4,08 persen, sementara Kabupaten Melawi masih tertinggi dengan 10,62 persen.

"Dengan berbagai upaya yang dilakukan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat optimis dapat terus meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui perbaikan layanan kesehatan dan pengentasan kemiskinan," kata Harisson.