Hasil Survei BPS, Angka Kemiskinan di Bangkalan Turun Drastis

:


Oleh MC KAB BANGKALAN, Jumat, 26 Juli 2024 | 07:56 WIB - Redaktur: Juli - 178


Bangkalan, InfoPublik - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur pada Kamis (25/7/2024) merilis persentase penduduk miskin di Kabupaten Bangkalan pada Maret 2024 sebesar 18,66 persen.

Angka itu menurun 0,69 persen poin terhadap Maret 2023 yang sebesar 19,35 persen. Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Bangkalan pada Maret 2024 sebesar 190,94 ribu orang, berkurang 5,72 ribu orang terhadap Maret 2023 yang sebesar 196,66 ribu orang. 

Garis kemiskinan di Kabupaten Bangkalan pada Maret 2024 sebesar Rp547.017,00 per kapita per bulan, bertambah sebesar Rp43.810,00 per kapita per bulan atau meningkat 8,70 persen, bila dibandingkan kondisi Maret 2023 yang sebesar Rp503.207,00. 

Pada Maret 2024, secara rata-rata rumah tangga miskin di Kabupaten Bangkalan memiliki 5,26 orang anggota rumah tangga. Dengan demikian, besarnya batas Garis Kemiskinan per rumah tangga secara rata-rata adalah sebesar Rp2.877.309,00 per rumah tangga. 

Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Kabupaten Bangkalan Maret 2024 sebesar 2,03 mengalami penurunan sebesar 1,22 poin dibandingkan Maret 2023 yaitu 3,25. Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Kabupaten Bangkalan Maret 2024 sebesar 0,39, mengalami penurunan sebesar 0,43 poin dibandingkan Maret 2023 yaitu 0,82.

Kepala BPS Bangkalan, Insaf Santoso mengatakan, selama periode Maret 2003 hingga Maret 2024, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Bangkalan berkurang sebesar 89,74 ribu jiwa, dari 286,40 ribu menjadi 196,66 ribu jiwa, atau rata-rata penurunan sebesar 4,07 ribu jiwa per tahun. 

"Pada 2024, jumlah penduduk miskin tercatat 190,94 ribu jiwa, turun 5,72 ribu jiwa dibandingkan dengan 196,66 ribu jiwa pada 2023," katanya.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Bangkalan, Arif M.Edie mengatakan, adanya perekonomi yang terus berputar menjadi kebanggaan tersendiri bagi pemerintah daerah.

Menurutnya Pemda terus mengusahakan menggunakan produk-produk lokal, makanan khas UMKM, sajian tidak menggunakan produk dari luar.

"Data turunnya angka kemiskinan ini resmi dari BPS bukan kami yang survei, yang kami banggakan adalah kemiskinan ekstrem yang turun drastis dari 2,89 persen menjadi 0,57 persen, jadi sudah menunjukkan ekonomi terus bergerak," ungkapnya.

Ia menambahkan, keberadaan Koperasi di Bangkalan terus berkembang dan terus bisa dibina yang dapat memberikan dampak positif perekonomian semakin bergerak.

"Dengan turunnya angka kemiskinan berarti dalam jangka kurun waktu berapa bulan ini koperasi terus bergerak masyarakat terus berinovasi, ada ekonomi berputar kesejahteraan semakin meningkat," pungkas Arief.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Eko Budiono
  • Sabtu, 7 September 2024 | 11:37 WIB
Mendagri Ingatkan Penjabat Gubernur NTT soal Kemiskinan -Pilkada
  • Oleh Putri
  • Senin, 2 September 2024 | 21:27 WIB
Wisatawan Mancanegara ke Indonesia Naik 9,42 Persen di Juli 2024
  • Oleh MC KAB BANGKALAN
  • Senin, 2 September 2024 | 23:27 WIB
Pemilihan Kacong Jebbing Bangkalan, Ajang Pelestarian Budaya dan Tradisi