- Oleh MC KAB SLEMAN
- Kamis, 31 Oktober 2024 | 10:02 WIB
: Puskesmas Tempel Sleman Sosialisasikan Urgensi Imunisasi Japanese Encephalitis Virus. Foto: MC Sleman
Oleh MC KAB SLEMAN, Kamis, 25 Juli 2024 | 08:33 WIB - Redaktur: Rafyq Alkandy Ahmad Panjaitan - 169
Sleman, InfoPublik - Dalam rangka pencanangan imunisasi Japanese Encephalitis (JE) yang akan dilaksanakan September 2024, Puskesmas Tempel I menggelar kegiatan Sosialisasi Introduksi Imunisasi Japanese Encephalitis (JE) yang dilaksanakan di Aula Puskesmas Tempel Satu pada Rabu pagi (24/7/2024).
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Puskesmas Tempel I, dr. Diana Kusumawati dan sebagai peserta adalah Guru dan staf pengajar Lembaga TK/KB/PAUD se Kapanewon Tempel yang menjadi binaan Puskesmas Tempel Satu.
Diana menyampaikan bahwa sosialisasi introduksi imunisasi Japanese Encephalitis ini merupakan langkah awal dalam rangkamendukung pelaksanaan pemberian imunisasi JE se propinsi DIY pada September tahun 2024.
"Imunisasi akan diawali dengan pemberian imunisasi tambahan secara massal pada September sampai Oktober kepada anak umur 9 bulan sampai dengan sebelum 15 tahun, yang selanjutnya selama 2 bulan pelaksanaan imunisasi tambahan tersebut, akan dilanjutkan dengan pemberian imunisasi JE sebagai imunisasi rutin bagi setiap anak usia 10 bulan dilaksanakan di bulan Nopember,” ungkap Diana.
Lebih lanjut dalam arahannya, dr. Diana berharap pelaksanaan imunisasi yang akan datang berjalan sukses. Dirinya juga mengimbau agar mempercepat capaian dengan turut melibatkan ibu-ibu PKK melalui Posyandu nya , guru guru TK PAUD karena imunisasi akan banyak dilakukan di Posyandu/ klinik-klinik dan sekolah sekolah dari PAUD sampai TK.
"Untuk kebutuhan tenaga-tenaga vaksinator juga sudah ada, berkaca dari vaksinasi Covid-19 kemarin. SDM vaksinator Covid-19 kemarin dapat digunakan untuk menambah tenaga vaksinator dan bisa mempercepat capaian imunisasi tambahan dan JE nantinya," tambah Diana.
Dibagian akhir paparannya, Kepala Puskesmas Tempel I ini menerangkan informasi mengenai Japanese Encephalitis.
"Yang merupakan virus dari gigitan nyamuk Culex yang terinfeksi virus JE hingga menyebabkan penyakit radang otak.Berdasarkan data yang dilansir laman Central For Disease Control and Prevention (CDC) setidaknya ada 20 negara yang tertular seperti India, Bangladesh, Jepang,Thailand, Singapura, Korea Selatan, Korea Utara, Vietnam, Laos, Malaysia, Burma hingga Sri Lanka,” jelasnya.
“Nyamuk Culex itu sendiri sifatnya antropofilik, hewan yang tidak hanya menghisap darah binatang saja tetapi juga menghisap darah manusia, karena itu penularan JE dari hewan kepada manusia pun bisa terjadi. Oleh karena itu telah ditetapkan bahwa manusia bukanlah sumber utama penyakit tersebut," pungkas dr. Diana Kusumawati. (sbd_kimtempel)